Umam, M.Makhorijul (2021) PESAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI BUDAYA DALAM TRADISI SADRANAN DI DUSUN LEREP DESA CABEANKUNTI KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Umam, Muhammad Makhorijul. 2020. Pesan Dakwah dan Komunikasi Budaya dalam Tradisi Sadranan di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Maryatin, M. Pd. Kata Kunci : Pesan Dakwah, Komunikasi Budaya, Tradisi Sadranan. Penelitian ini membahas tentang pesan dakwah dan komunikasi budaya dalam tradisi sadranan di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana tradisi sadranan di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali (2) untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam tradisi sadranan di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali (3) untuk mengetahui komunikasi budaya dalam tradisi sadranan di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian lapangan dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, melalui pendekatan fenomenologi, dengan lokasi penelitian di Dusun Lerep Desa Cabeankunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan tiga tahapan analisis kualitatif, untuk menguji validasi data peneliti menggunakan tiga triangulasi yang meliputi triangulasi sumber, triangulasi teori, dan triangulasi metode kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tradisi sadranan merupakan tradisi yang dilahirkan secara turun-temurun sebagai sarana untuk mendoakan arwah para leluhur, menyambung tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan. Tradisi sadranan di Dusun Lerep dilaksanakan pada tanggal 22 Ruwah. Ruwahan ini diartikan sebagai bulan untuk mengenang arwah para leluhur. Proses pelaksanaannya meliputi: bersih makam (Bubak), dzikir dan doa bersama, kenduri, dan pambagyo tamu (Silaturahmi). (2) Pesan dakwah yang terkandung dalam tradisi sadranan yaitu Pesan Aqidah yaitu untuk mengingatkan pada kematian, sehingga percaya adanya hari akhir. Pesan Syariah yaitu adanya acara pambagyo tamu dimana tuan rumah bersedekah kesesama manusia dengan menyuguhkan aneka makanan dan minuman untuk menghormati para tamu yang akan datang untuk bersilaturahmi. Pesan Akhlak yaitu bahwa silaturahmi dalam acara pambagyo tamu merupakan salah satu perbuatan yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada umatnya, sehingga dengan silaturahmi akan tercipta rasa keharmonisan, kerukunan, dan toleransi. (3) Sedangkan komunikasi budaya dalam tradisi sadranan dapat dilihat dari serangkaian proses pelaksanaan tradisi sadranan,baik pada acara bubak, tahlil dan doa bersama, kenduri, maupun pambagyo tamu. Adapun pada masa pandemi seperti sekarang ini, pelaksanaan tradisi sadranan di Dusun Lerep tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya, hanya saja pada proses pambagyo tamu ditiadakan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 26 Feb 2021 09:36 |
Last Modified: | 26 Feb 2021 09:36 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/10508 |
Actions (login required)
View Item |