Perbudakan dan Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur'an (Analisis Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman)

alfionita, Ericha (2021) Perbudakan dan Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur'an (Analisis Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman). [UNSPECIFIED]

	Text Skripsi Ericha Alfionita (53020170044).pdf Download (1MB)
	Text skripsi.pdf Download (1MB)

Abstract

Alfionita, Ericha. 2017. Perbudakan dan Hak Asasi Manusia dalam Al-Quran (Analisis Hermeneutika Double Movement Fazlur Rahman). Farid Hasan, H.Hum. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori hermeneutika double movement Fazlur Rahman dalam memahami perbudakan dan hak asasi manusia. Lahirnya praktik perbudakan pada bangsa Arab pra-Islam di awali dari perang antar kabilah. Mengenai ayat yang berkaitan dengan perbudakan, Fazlur Rahman menegaskan bahwasanya moral ideal yang sesungguhnya ialah emansipasi budak, dan hukum-hukum tertentu pada masa itu yang terus bersinggungan dengan kondisi negara Arab pada masa itu, sehingga hampir perlu menghapuskan sistem tersebut dengan seketika. Perbudakan tidak lagi dialami oleh mereka yang disebut budak, namun kini dialami oleh manusia-manusia yang dalam hukum disebut sebagai manusia merdeka. Meskipun perbudakan telah diharamkan, tetapi perilaku dan tindakan perbudakan tidak jauh berbeda dengan zaman perbudakan dan masa-masa penjajahan (isti'mār). Hakikatnya tetaplah sama, menjajah, mengekang, menekan, mengintimidasi dan mengekspoitasi. Melihat nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran, Fazlur Rahman seolah mengatakan secara singkat bahwa inti dari nilai-nilai yang terkandung ialah ajaran moral. Moralitas mengacu pada moralitas vertikal dan moralitas horizontal. Oleh karena itu, semangat pembaruan yang diemban oleh Fazlur Rahman ialah semangat menegakkan keadilan seadil-adilnya tanpa ada ketidaksetaraan dan diskriminasi. Menurutnya, inilah ruh Alquran. Kata Kunci: Perbudakan, HAM, Hermeneutika, Double Movement

Actions (login required)

View Item