IMPLEMENTASI NILAI TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA ISLAM DAN KATOLIK DI DUSUN DUNGUS DESA SEBOTO KECAMATAN GLADAGSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2020/2021

Abdillah, Inas Laila (2021) IMPLEMENTASI NILAI TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA ISLAM DAN KATOLIK DI DUSUN DUNGUS DESA SEBOTO KECAMATAN GLADAGSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2020/2021. [UNSPECIFIED]

Text INAS LAILA ABDILLAH 23010170200.pdf Download (4MB)

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi nilai toleransi antarumat beragama serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat toleransi antarumat beragama Islam dan Katolik di Dusun Dungus Desa Seboto Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam ini meliputi sumber data primer yang merupakan hasil wawancara dengan kepala desa Seboto, ketua RT 007 Dusun Dungus, tokoh agama Islam, dan tokoh agama Katolik dan sumber data sekunder yang berupa foto-foto kegiatan terkait penerapan toleransi, dokumen atau arsip, dan data-data lain yang menunjang penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pelaksanaan atau penerapan nilai toleransi antarumat beragama Islam dan Katolik di Dusun Dungus telah dilakukan semenjak dulu, tepatnya dimulai pada tahun 1970-an yang mulanya terdapat cikal bakal umat Katolik di wilayah Dusun Dungus yang mengharuskan warga masyarakat untuk mempunyai sikap saling menghormati dan menghargai dan terus diterapkan hingga sampai saat ini. Nilai toleransi yang sudah diimplementasikan dibedakan dalam dua kategori, yaitu nilai toleransi dalam praktik bidang sosial dan nilai toleransi dalam praktik bidang ritual keagamaan. Kedua, faktor yang mendukung toleransi antarumat beragama adalah adanya pengadaan kegiatan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat, kesadaran akan pentingnya hidup bersosial dan pemahaman agama yang baik yang dimiliki masyarakat. Sedangkan faktor penghambat toleransi yaitu adanya perbedaan pendapat antar personal dan adanya bisikan-bisikan dari luar Dusun yang ingin memecah belah kerukunan antarumat beragama di Dusun Dungus.

Actions (login required)

View Item