PELUANG DAN TANTANGAN PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN BUDI PEKERTI REMAJA DARI KELUARGA BROKEN HOME DI DESA MERDEN KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2021

Mulyani, Siti (2021) PELUANG DAN TANTANGAN PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN BUDI PEKERTI REMAJA DARI KELUARGA BROKEN HOME DI DESA MERDEN KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2021. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

Text SITI MULYANI_PAI_23010170008.pdf Download (3MB)

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui profil remaja yang berasal dari keluarga broken home, mengetahui gambaran permasalahan keagamaan dan budi pekerti pada remaja yang berasal dari keluarga broken home, mengetahui peluang yang ditemukan dalam upaya pembinaan keagamaan dan budi pekerti pada remaja yang berasal dari keluarga broken home, dan mengetahui tantangan yang dihadapi dalam upaya pembinaan keagamaan dan budi pekerti pada remaja dari keluarga broken home di Desa Merden Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan focus group discussion, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) profil remaja dari keluarga broken home di Desa Merden Kec. Purwanegara Kab. Banjarnegara adalah beragam yaitu dua dari lima remaja yang berasal dari keluarga broken home mengalami perubahan sikap, remaja memiliki lingkungan pertemanan yang baik, dua dari lima remaja mengalami penurunan prestasi. 2) Gambaran permasalahan dalam pembinaan keagamaan dan budi pekerti remaja memiliki garis besar yang sama yaitu para remaja sulit untuk mengerjakan salat tepat waktu, mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan telepon seluler. 3) Peluang pembinaan keagamaan dan budi pekerti pada remaja dari keluarga broken home faktor internal; pemahaman agama dan budi pekerti yang dimiliki remaja sebagai kontrol diri, kebiasaan yang terbentuk sejak dini, motivasi. Faktor eksternal; dukungan keluarga besar, kepedulian tokoh agama, adanya organisasi pemuda yang menjadi sarana mengekspresikan minat dan bakat. 4) Tantangan dari faktor internal; usia yang relatif muda, kondisi keluarga yang tidak utuh karena perceraian. Sedangkan dari faktor eksternal; pergaulan dengan teman sebaya, pengaruh media sosial dan game online.

Actions (login required)

View Item