purnomo, Adi sigit (2021) PENETAPAN HARGA JUAL BELI TEMBAKAU ANTARA PENGEPUL DAN PETANI PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi Kasus di Dukuh Bulurejo, Kelurahan Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
Adi Sigit Purnomo (33020170181).pdf Download (3MB) |
Abstract
Dalam jual beli tembakau yang terjadi di Dusun Bulurejo praktik jual beli masih mengikuti pola dari Pengepul dengan potongan-potongan yang menguntungkan Pengepul serta dalam sistem pembayaran dengan sistem kepercayaan yang diberikan kepada Pengepul sehingga terjadi berbagai masalah yang ada seperti dalam pembayaranya yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal akad dan sistem jual beli yang menguntungkan pihak Pengepul. Peneliti tertarik meneliti bagaimana penetapan harga jual beli yang terjadi di Dusun Bulurejo serta peneliti tertarik bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli tembakau di Dusun Bulurejo dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses jual beli tembakau yang terjadi di Dusun Bulurejo dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli tembakau di Dusun Bulurejo. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Dengan menggunakan Pendekatan yuridis empiris. Sumber Data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah mendapatkan data, kemudian penulis menganalisa data menggunakan metode analisis Miles dan Huberman. Peneliti menggunakan pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jual beli yang terjadi di Dusun Bulurejo menurut tinjauan fiqh muamalah tidak sesuai karena dalam praktik jual beli Pengepul tidak memenuhi aturan dalam fiqh muamalah yaitu rukun, syarat dan prinsip jual beli adapun rukun jual beli yaitu adanya penjual, terdapat uang dan objek barang, adanya ijab qabul, dan adanya nilai tukar pengganti barang, syarat jual beli dalam fiqh muamalah orang yang bertransaksi harus baligh, tidak ada unsur paksaan, adanya objek jual beli, ijab qabul dan prinsip jual beli yaitu bermanfaat bagi kemaslahatan, memperhatikan nilai keadilan, saling ridha, tidak adanya unsur gharar dan tadlis, dan memenuhi unsur saling tolong-menolong maka maka jual beli yang terjadi di Dusun Bulurejo tidak sah menurut Islam.
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 17 Nov 2021 20:22 |
Last Modified: | 17 Nov 2021 20:22 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12253 |
Actions (login required)
View Item |