ANALISA PROSEDUR OPERASIONAL PEMBIAYAAN PADA BMT "NABILA" BAWEN

NADJMUDIN, MUHAMMAD ICHWAN (2005) ANALISA PROSEDUR OPERASIONAL PEMBIAYAAN PADA BMT "NABILA" BAWEN. Diploma thesis, IAIN Salatiga.

Text Muhammad Ichwan Nadjmudin - 20102040_0001.pdf Download (2MB)

Abstract

Pembiayaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh B3MT "NABILA" Bawen dalam menyalurkan dana kepada nasabah untuk membiayai usaha produktif masyarakat, dengan sistem bagi hasil. Pembagian kuntungan sesuai dengan kesepakatan antara. pihak BMT dengan pihak nasabah. Pembiayaan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur operasional yang telah ditetapkan supaya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Prosedur operasional pembiayaan meliputi prosedur permohonan pembiayaan, prosedur analisa/pemeriksaan pembiayaan, prosedur survey on the spot/peninjauan, prosedur persetujuan/penolakan pembiayaan, prosedur realisasi pembiayaan dan prosedur pengawasan pembiayaan. Dalam melaksanakan pembiayaan rnudharabah semua prosedur operasional pembiayaan harus dilaksanakan sesuai dengan standar. Dalam pembiayaan musyarakah prosedur operasional pembiayaan yang dilaksanakan kurang sesuai dengan standar, begitu juga pada pembiayaan Ba'i Bithaman Ajil (BBA), prosedur operasional pembiayaan yang dilaksanakan masih jauh dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kondisi tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan prosedur operasional yang dilaksanakan oleh BMT "NABILA" Bawen tidak selalu sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan. Hal ini harus diteliti, apakah dengan pelaksanaan prosedur yang kurang sesuai standar tersebut, suatu pernbiayaan yang dilaksanakan oleh BMT "NABILA" Bawen dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalarn rnelaksanakan prosedur operasional pernbiayaan sering timbul masalah serta kendala yang harus dihadapi. Pihak manajemen BMT "NABILA" Ba.wen dituntut peranannya dalam menentukan kebijakan serta mengambil kcputusan-keputusan yang tepat untuk menyelcsaikan permasalahan yang timbul tersebut. Dalam mengarnbil keputusan, pihak BMT '"NABILA" harus memperhatikan aspek keadilan dan musyawarah. Dengan pengambilan keputusan yang tepat serta tidak rnerugikan kedua belah pihak, maka persoalan dalam pembiayaan akan dapat teratasi dan kegiatan pembiayaan akan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Actions (login required)

View Item