Sambut HUT ke-76 Republik Indonesia Secara Daring

Marwanto,M.Pd., (2022) Sambut HUT ke-76 Republik Indonesia Secara Daring.

[img] Text
Sambut HUT ke-76 RI Secara Daring.pdf

Download (98kB)

Abstract

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia biasa diperingati dengan suka-cita, dan semangat dalam menyambutnya. Pada umumnya, hal itu diawali dengan berbagai perlombaan, tirakatan, doa bersama, ziarah ke taman makam pahlawan, pembagian hadiah pemenang perlombaan, dan diakhiri dengan pelaksanaan upacara kemerdekaan. Semua begitu semarak dan meriah. Peringatan HUT RI ke-76 mempunyai berbagai macam arti bagi bangsa Indonesia. Pada dasarnya memperingati kemerdekaan adalah menghormati, menghargai, dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dan berhasil merebut kemerdekaan. Dalam mengisi dan merayakan hari kemerdekaan masyarakat sering mengadakan berbagai macam perlombaan diberbagai daerah. Hal itu dalam rangka melatih kerja sama, sportivitas, dan menumbuhkan sikap rela berkorban. Sebelum berbagai perlombaan berlansung, biasanya desa dan kota ramai orang-orang memasang pernak-pernik perayaan kemerdekaan. Para warga bersama-sama bergotong-royong mengecat jalan, memasang berbagai macam bendera, dan memasang bendera merah putih di depan rumah bagi semua warga. Jauh sebelumnya sudah ramai, mulai dari kampung, desa, kecamatan, bahkan sampai perkotaan. Semua melaksanakan berbagai perlombaan dan kegiatan dalam rangkat menyambut hari kemerdekaan. Anak-anak, orang dewasa, ibu-ibu dan bapak-bapak, sampai orang tua. Semua ikut berpartisipasi mengikuti berbagai macam lomba yang diadakan di tempat atau daerah mereka masing-masing. Balap karung menjadi salah satu perlombaan favorit untuk ibu-ibu, panjat pinang biasa dilakukan orang dewasa dan bapak-bapak, memasukan pensil ke dalam botol bagi anak-anak, atau berbagai jenis perlombaan yang lain. Sekarang yang menjadi sebuah pertanyaannya adalah bagaimana, apabila semua perlombaan dilakukan secara daring. Masih seru dan ramaikah!. Padahal biasanya, berbagai perlombaan digelar secara langsung dengan banyak penonton. Saat ini harus dijalani secara daring atau virtual. Kegiatan perlombaan yang awalnya ramai menjadi sepi peminat. Konsep acara yang sudah di susun dengan baik dan rapi, hanya menjadi penghias kertas putih tanpa realisasi. Semangat untuk menjadi pemenang lomba buyar dan hilang seketika. Pada tahun 2020 yang lalu. Peringatan Kemerdekaan sudah masuk pada masa Pandemi COVID-19. Kegiatan upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi maupun Upacara Penurunan Bendera sudah dilakukan secara terbatas. Hari itu yang bertugas juga sangat terbatas. Sementara tamu yang diundang mengikuti semua rangkaian upacara secara daring. Pada tahun 2021 ini mestinya juga akan berlansung demikian. Suasana masih dalam keadaan pandemi atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus Corona tentunya. Kebijakan ini sudah berlangsung tiga tahap yakni 21-25 Juli 2021, 26 Juli-2 Agustus 2021, dan 3-9 Agustus 2021. Berbagai perlombaan harus dilaksanakan secara virtual. Namun, hal ini tidak kalah menarik dengan lomba yang dilakukan secara luring seperti pada sebelumnya. Sebagai contohnya lomba video quote kemerdekaan, puisi, atau menghias dusun atau desa, masih banyak yang antusias mengikutinya. Semua kegiatan dilaksanakan secara protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Pelaksanaan upacara HUT RI ke-76 juga dilaksanakan secara terbatas, baik petugas maupun pesertanya. Semua tamu undangan dan berbagai instansi melaksanakan secara daring atau di rumah masing-masing. Namun demikian, hal ini tidak mengurangi rasa hikmat dalam melaksanakannya. Semangat merayakan HUT RI ke-76 jangan pernah luntur dan hilang, walaupun masih dalam suasana pandemi. Semua bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan peserta dan petugas secara terbatas. Pada intinya peringatan dan perayaan HUT RI ke-76 adalah bagaimana memupuk kesadaran, berterima kasih, dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan. Bung Karno pada Hari Pahlawan 10 November 1961 menyampaikan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”. Hal ini yang harus selalu dipupuk, dikembangkan, dan diajarkan kepada bangsa Indonesia, terutama generasi muda. Penghargaan terhadap para pejuang bangsa serta para pahlawan dapat ditunjukkan dengan berbagai upaya untuk mengisi kemerdekaan. Semua itu guna menuju tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia. Peringatan dan perlombaan dalam rangka memperingati kemerdekaan secara virtual atau daring pada hakikatnya mempunyai tujuan yang sama yakni menghargai, menghormati, dan mengingat kembali jasa-jasa para pahlawan.

Item Type: Article
Subjects: Bahasa
Divisions: ?? BKI ??
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 13 Feb 2022 16:31
Last Modified: 13 Feb 2022 16:31
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12943

Actions (login required)

View Item View Item