TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN MALAM JUM’AT KLIWON DI MAKAM MBAH MAYANG MADU (Studi Living Qur’an di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati Kec. Paciran Kab. Lamongan)

Oktiana, Firda (2022) TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN MALAM JUM’AT KLIWON DI MAKAM MBAH MAYANG MADU (Studi Living Qur’an di Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati Kec. Paciran Kab. Lamongan). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
Firda Oktiana_NIM. 53020170039.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Tradisi Khataman Al-Qur’an Malam Jum’at Kliwon di Makam Mbah Mayang Madu yang dilaksanakan di dusun. Banjaranyar desa. Banjarwati kec. Paciran kab. Lamongan. Fokus pnelitian ini pada pertama, untuk mengetahui bagaimana sejarah khataman Al- Qur’an pada malam jum’at kliwon di makam mbah Mayang Madu. Kedua, untuk mengetahui bagaimana prosesi pelaksanaan khataman Al- Qur’an pada malam jum’at kliwon di makam mbah Mayang Madu. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana makna ritual khataman Al- Qur’an pada malam jum’at kliwon di makam mbah Mayang Madu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan termasuk studi Living Qur’an yaitu Al- Qur’an yang hidup di tengah-tengah masyarakat untuk memperoleh data yang terkait mengenai tradisi khataman Al- Qur’an ini penulis menggunakan tiga metode atau langkah-langkah, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Sumber utama penelitian ini adalah pengurus makam, santri pondok pesantren Sunan Drajat dan warga dusun Banjaranyar yang aktif dalam mengikuti kegiatan rutinan ini. Dengan menggunakan metode tersebut, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, Tradisi khataman al-Qur’an yang dilakukan oleh masyarakat dusun Banjaranyar desa Banjarwati dan sekitarnya yang telah dilakukan tahun 2015, dengan proses sebagai berikut: kegiatan dilaksanakan pada malam jum’at kliwon setiap bulannya yang dimulai dari habis dluhur dan selesai pada pukul 23:30. Dalam prosesi tersebut dimulai dengan pembacaan surat al-Fatihah yang ditujukan untuk para sesepuh yang sudah meninggal kemudian disusul dengan khataman Al-Qur’an, bersih-bersih makam, pembacaan tembang macapat, shalawat mahallul qiyam, pembacaan surat Yasin, tahlil, dan terakhir istighotsah. Pemaknaan masyarakat terkait terkait tradisi khataman al-Qur’an yaitu 1) bernilai ibadah 2) perasaan syukur 3) menumbuhkan ketentraman hati. Fungsi dari tradisi khataman al-Qur’an yaitu pertama, melestarikan tradisi dan budaya. Kedua, sebagai sarana untuk menyambung silaturrahmi. Ketiga, sebagai sarana mencari ilmu. Keempat, untuk mendapatkan pahala. Kelima, untuk menguatkan kualitas iman. Keenam, istiqamah dalam melakukan kebaikan. Ketujuh, meningkatkan bacaan al-Qur’an. kedelapan, meningkatkan kualitas hafalan al-Qur’an. Kata Kunci: SejarahKhataman Al-Qur’an, Prosesi, Makna.

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 15 Feb 2022 18:14
Last Modified: 15 Feb 2022 18:14
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/12971

Actions (login required)

View Item View Item