Tingkat Pemahaman Nasabah Terhadap Sistem Bagi Hasil di BMT Mandiri Getasan

Sari, Vina Manda (2006) Tingkat Pemahaman Nasabah Terhadap Sistem Bagi Hasil di BMT Mandiri Getasan. Diploma thesis, IAIN Salatiga.

Text Vina Manda Sari_0001.pdf Download (2MB)

Abstract

Baitul Maal Wattamwil (BMT) Mandiri Getasan merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Dalam operasionalnya BMT Mandiri Getasan menerapkan sistem bagi hasi1. Sistem bagi hasil ini merupakan alternatif untuk menghindari sistem bunga, yang mana dalam Islam bunga dianggap riba. Hal ini yang menjadi tantangan dan permasalahan yang dihadapi da1am pengembangan lembaga keuangan syariah, terutama berkaitan dengan penetapan suatu sistem yang barn, suatu sistem yang mempunyai sejumlah perbedaan prinsip dengan sistem yang telah berkembang pesat di Indonesia. Adapun permasalahan yang dihalapi salah satunya adalah mengenai pemahaman rnasyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional lembaga keuangan syariah. Sebagian masyarakat masih rnenganggap bahwa sistem lembaga keuangan syariah atau BMT sama dengan sistem lembaga keuangan non syariah yaitu dengan sistem bunga. Masyarakat belum begitu paham dengan sistem yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah yaitu dengan menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan Syariah Islam. Bentuk produk yang berdasarkan sistem bagi hasil di BMT Mandiri Getasan adalah produk simpanan, meliputi Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA), Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA), Simpanan Sukarela Qurban (SISUQUR). Strategi pemasaran yang digunakan untuk menawarkan dan menjual produknya adalah melalui sistem jemput bola dan me1akukan penyu1uhan di masjid-masjid dan lembaga-lembaga masyarakat. Tetapi strategi yang dilakukan oleh BMT Mandiri Getasan kurang optimal karena dalam penelitian penulis menunjukkan bahwa tingkat pemahaman nasabah terhadap sistem bagi hasil di BMT Mandiri Getasan rata-rata rnereka kurang paham terhadap sistem yang diterapkan. Alasan adanya ketidakpahaman nasabah karena rendahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki nasabah, ketidakpedulian nasabah akan sistem yang diterapkan dan sosialisasi yang dilakukan oleh karyawan BMT kurang optimal.

Actions (login required)

View Item