PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN METODE RESITASI DENGAN APLIKASI FLIPBOOK MAKER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SALATIGA MATERI SPLDV

Khakimah, Nur (2022) PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DAN METODE RESITASI DENGAN APLIKASI FLIPBOOK MAKER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SALATIGA MATERI SPLDV. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

Text Nur Khakimah 23070170032.pdf Download (10MB)

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan e-modul, kevalidan, dan kepraktisan e-modul berbasis kemampuan literasi matematika dan metode resitasi dengan aplikasi flipbook maker pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga pada materi SPLDV. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model tahapan 4D yaitu define atau tahap pendefinisian, design atau tahap perancangan, develop atau tahap pengembangan, dan desseminate atau tahap penyebaran. Tahap define ini mencakup empat langkah pokok, yaitu analisis Front-end (front-end analysis), analisis konsep (concept analysis), analisis tugas (task analysis), dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives). Tahap design produk pengembangan e-modul adalah pemilihan bahan ajar, pemilihan format, dan rancangan awal. Tahap develop peneliti melakukan validasi bahan ajar e-modul kepada ahli materi dan ahli media, selain itu melakukan uji coba respon siswa dan respon guru. Tahap desseminate dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok atau sistem. E-modul berbasis flipbook maker dengan metode resitasi untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika yang dihasilkan ini telah dikembangkan dengan model tahapan 4D dari Thiagarajan, Dorothy S. Sammel dan Melvyn S.Sammel yaitu define atau tahap pendefinisian, design atau tahap perancangan, develop atau tahap pengembangan, dan dessiminate atau tahap penyebaran. Tahap pertama yang peneliti lakukan dalam peneitian ini adalah tahap define, yaitu tahap mencari dan mengumpulkan permasalahan yang akan dicari solusinya. Pegumpulan masalah tersebut peneliti lakukan dengan cara malakukan wawancara kepada guru Matematika kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga, yaitu Dwi Widiyanti, S.Pd. Tahp kedua yaitu design atau perencanaan adalah tahapan dimana produk dirancang segala komponennya. Pada tahapan ini membahas hal-hal teknis yang lebih rinci tentang produk yang akan dikembangkan dari materi pokok, bentuk e-modul, warna, susunan materi, instrumen validasi, tahapam rencana pembuatan, tahapan pengujian produk, dan tahapan cara distribusi penyebaran massal produk yang telah jadi nantinya. Tahapan ketiga yang dilakukan setelah tahap design atau perencanaan adalah tahap develop atau pengembangan. Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting, dikarenakan semua proses pembuatan, validasi, dan pengujian dilakukan pada tahapan ini. Tehap terakhir dari pengembangan ini yaitu disseminate atau penyebaran. Penyebaran e-modul ini dilakukan hanya di SMP Negeri 5 Salatiga sebagai tempat penelitian. Nilai kevalidan diperoleh dari penilaian validasi ahli materi dan validasi ahi media melalui angket penilaian. Penilaian ahli materi memperoleh rata-rata 4 dengan kategori valid tanpa revisi, sedangkan ahli media mendapatkan rata-rata 3,7 dengan kategori valid dengan sedikit revisi. Nilai keefektifan e-modul diperoleh dari penilaian guru matematika kelas VIII dan 10 peserta diidk. Penilaian guru pada aspek kebenaran materi memperoleh rata-rata sebesar 94,5% dengan kategori sangat praktis, aspek kebanaran konsep memperoleh rata-rata 86,7% dengan kategori sangat praktis, aspek bahasa memperoleh rata-rata sebesar 90% dengan kategori sangat praktis, dan aspek kegrafikan memperoleh rat-rata sebesar 90% dengan kategori sangat praktis. Penilaian siswa pada aspek desain memperoleh rata-rata sebesar 82,5% dengan kategori sangat praktis, aspek materi memperoleh rata-rata sebesar 81% degan kategori sangat praktis, aspek bahasa memperoleh rata-raya sebesar 85,3% dengan kategori sangat praktis, dan aspek kemanfaatan memperoleh rata-rata sebesar 80% dengan kategori sangat praktis. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa e-modul yang dikembangkan valid dan sangat praktis digunakan dalam proses pembelajaran dan siap digunakan sebagai bahan ajar.

Actions (login required)

View Item