Abas, Ros Arianti (2016) . Konsep Kecerdasan Majemuk Perspektif howard Gardner Dan Penerapanya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Other thesis, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Text
KONSEP KECERDASAN MAJEMUK PERSPEKTIF HOWARD.pdf Download (4MB) |
Abstract
Selama ini pendidikan di Indonesia menilai kecerdasan manusia sempit, khususnya pada pendidikan formal, manusia hanya dianggap memiliki satu kecerdasan yang dapat diukur dengan nilai, angka maupun bilangan yang disebut dengan kecerdasan logika-matematika, sedangakan alat yang digunakan untuk mengukur kecerdasan tersebut adalah IQ. Kecenderungan pembelajaran yang selalu menekankan pada prestasi akademik ini akan menghasilkan generasi muda yang kurang berinisiatif seperti menunggu instruksi, takut salah, malu mendahului yang lain, hanya ikut-ikutan, salah tetapi masih berani bicara (tidak bertanggung jawab), mudah bingung karena kurang memiliki percaya diri, serta tidak peka terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dengan jelas tentang konsep kecerdasan majemuk perspektif Howard Gardner dan Penerapan Konsep kecerdasan majemuk perspektif Howard Gardner dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan library research yaitu suatu penelitian kepustakaan murni. Dengan demikian pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi yang mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan seperti buku-buku, majalah, dokumen, artikel, perkataan-perkataan, notulen harian, catatan rapat dan sebagainya. Penulis menggunakan teknik analisis dekduktif induktif dengan cara menemukan pola, tema tertentu dan mencari hubungan yang logis antara pemikiran tersebut. Kemudian mengklasifikasikan pemikiran sang tokoh sehingga dapat dirumuskan dalam pendidikan Islam yang sesuai. Hasil penelitian ini bahwa Pertama, menurut Howard Gardner, inteligensi tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam batasan intelektual saja. Di sisi lain, Gardner juga mencoba membantu pendidik untuk mengubah cara mengajar mereka menggunakan multiple Intelligences yang lebih bervariasi, dengan delapan cara dan disesuaikan dengan inteligensi peserta didik. Kedua, konsep Howard Gardner relevan untuk dijadikan acuan dan landasan berpikir bagi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pengembangan inteligensi tidaklah hanya dititikberatkan pada akal (aspek kognitif) saja, akan tetapi juga pada akhlak (aspek afektif) dan amal (aspek psikomotorik). Tentunya, hal ini memiliki implikasi positif pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Oleh karenanya, pendidik harus mengetahui seluruh perubahan yang terjadi pada peserta didik baik secara biologis maupun psikologis. Informasi ini penting untuk mengetahui tingkat perkembangan inteligensi, pola pikir, ciri khas dan cara belajar peserta didik. Pendekatan berbasis multiple intelligences berarti mengembangkan kurikulum dan menggunakan pengajaran yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Adapun penyajian informasi pengajaran menggunakan pendekatan yang logis-rasional (aspek kognitif), psychological (aspek afektif) dan sosial-akomodatif (aspek psikomotorik).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 06 Apr 2017 02:12 |
Last Modified: | 06 Apr 2017 02:12 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/1409 |
Actions (login required)
View Item |