TRADISI PEMBACAAN AL QURAN DALAM RATIB AL HADDAD SEBAGAI PERLINDUNGAN DIRI (Studi Living Quran pada Pondok Pesantren Salafiyah Grogol Blotongan Salatiga)

Istiqomah, Nurul (2022) TRADISI PEMBACAAN AL QURAN DALAM RATIB AL HADDAD SEBAGAI PERLINDUNGAN DIRI (Studi Living Quran pada Pondok Pesantren Salafiyah Grogol Blotongan Salatiga). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
skripsi isti done.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang dan tata cara yang berhubungan dengan fenomena tradisi pembacaan Ratib al-Haddad dan pengaruh dari fenomena tradisi pembacaan Ratib al-Haddad sebagai perlindungan diri terhadap santri Pondok Pesantren Salafiyah Grogol, Blotongan, Salatiga. Manfaat dari penelitian ini untuk membantu meningkatkan masyarakat khususnya di Pondok Pesantren Salafiyah agar semakin cinta dan mengaplikasikan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini termasuk penelitian living Qur’an yang berbentuk kajian lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Sumber data primernya adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan masyarakat di Pondok Pesantren Salafiyah Grogol Blotongan Salatiga untuk sumber data sekundernya yaitu sumber pendukung yang sama pembahasannya dengan penelitian ini seperti buku-buku tafsir dan buku-buku yang membahas tentang tradisi Ratib al-Haddad. Hasil dari penelitian ini bahwasanya fenomena tradisi pembacaan Ratib al-Haddad dimulai sejak tahun 2020 ketika maraknya virus covid-19 atau corona yang membahayakan. Tata cara pembacaan Ratib al-Haddad dimulai dengan membaca al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat kursi, akhir surah al-Baqarah ayat 285-286, dzikir-dzikir Ratib al-Haddad, membaca kalimat laa ilaaha illallah sebanyak 50 kali, surah al-Ikhlas 3 kali, surah al-Falaq dan surah an-Nas secara berjamaah, membaca fawatih, dilanjutkan doa, penutupan dalam Ratib al-Haddad membaca surah yasin ayat 9 sebanyak 9 kali, surah al-Isra’ ayat 45-46, surah at-Taubah ayat 129 sebanyak 7 kali, di akhiri dengan membaca shalawat Tibbil qulub sebanyak 3 kali dan surah al-Fatihah berjamaah secara sirr. Makna fenomena Ratib al-Haddad yaitu mempagari diri atau membentengi diri dari berbagai marabahaya. Pengaruh pembaca Ratib al-Haddad sebagai bentuk perlindungan diri terhadap santri yaitu perlindungan diri dari gangguan non medis, perlindungan diri dari medis, perlindungan diri dari kejahatan dan perlindungan diri dari kedzaliman. Pengaruh positif lainnya yaitu memelihara iman, mendapat ketenangan hidup, memperoleh rezeki yang melimpah, mendapat kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan dikabulkannya segala hajat-hajat.

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 25 Aug 2022 15:15
Last Modified: 25 Aug 2022 15:15
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/14586

Actions (login required)

View Item View Item