PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN VIDEO ANIMASI PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTs DARUL ULUM JAMBU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Asianto, Edi (2022) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN VIDEO ANIMASI PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTs DARUL ULUM JAMBU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022. [UNSPECIFIED]

Text EDI ASIANTO 23060170023 SKRIPSI.pdf Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan berbantuan media video animasi pada materi pencemaran lingkungan di MTs Darul Ulum Jambu Semarang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Darul Ulum yang berjumlah 20 siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan ditandai dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa melalui model Problem Based Learning(PBL) berbatuan media video animasi materi pencemaran lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Darul Ulum Jambu Semarang. Peningkatan hasil belajar ini dapat didasarkan pada data hasil belajar rata-rata siswa siklus I adalah 67,5 dan mengalami peningkatan pada siklus II yakni 78,5. Bukan hanya dalam nilai rata-rata, dalam data ketuntasan KKM siswa antar siklus juga mengalami peningkatan untuk siklus I siswa yang tuntas hanya 9 siswa atau 45% sedangkan untuk siklus II mengalami peningkatan menjadi 17 siswa yang tuntas atau 85%. Dalam siklus II siswa yang belum tuntas ada 3 siswa dengan nilai mendekati KKM dan lebih baik dari nilai sebelumnya. Sehigga dapat dikatakan bahwa siklus telah berhenti karena mengacu pada indikator keberhasilan klasikal dimana siklus akan berhenti apabila 85% siswa telah mendapatkan nilai hasil belajar ≥ KKM.

Actions (login required)

View Item