pertiwi, Nur intan Mega (2022) MASA JABATAN KE[ALA DESA 3 PERIODE PERSPEKTIF TEORI PEMBATASAN KEKUASAAN. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
Nur Intan Mega Pertiwi.pdf Download (1MB) |
Abstract
Putri, Alya Kurnia. 2022. Analisis Putusan Hakim dalam Perkara Pembagian Harta Waris terhadap Ahli Waris Beda Agama Melalui Wasiat Wajibah Perspektif KHI dan Yurisprudensi (Studi Putusan Nomor 268/Pdt.P/2020/PA.Amb). Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Fakultas Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Bapak Erkham Maskuri, Lc., M.S.I. Kata Kunci:Ahli Waris Beda Agama, Wasiat Wajibah, Kewarisan Islam Fenomena kewarisan beda agama di Indonesia tentu sudah tidak asing lagi, mengingat negara Indonesia yang pluralistik dengan berbagai suku, etnis, dan agama. Namun mengenai kewarisan beda agama ini belum diatur dalam peraturan perundang-undangan. Adapun dalam Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam, dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris. Dalam hal ini maka seorang non muslim tidak dapat menjadi ahli waris. Salah satu kasus kewarisan beda agama ini terdapat pada putusan Pengadilan Agama Ambarawa No. 268/Pdt.P/2020/PA.Amb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam memberikan harta peninggalan dengan jalan wasiat wajibah kepada ahli waris non muslim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang memakai sumber kepustakaan dengan menemukan, mengembangkan, dam mengumpulkan data dari pustaka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakim dalam memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris non muslim dengan pertimbangan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 368 K/Ag/1995 jo. Putusan MA No. 51 K/Ag/1999 tanggal 29 September 1999. Kemudian dikarenakan ahli waris non muslim telah meninggal dunia lebih dulu dari orang tuanya, maka kedudukannya dapat digantikan oleh anak-anaknya sebagaimana dalam Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam. Dalam putusannya, hakim menetapkan kedua anak ahli waris non muslim tersebut sebagai ahli waris pengganti melalui wasiat wajibah. Penetapan ini didasarkan atas konsep keadilan dengan mempertimbangkan hakhak ahli waris non muslim.
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 02 Nov 2022 20:38 |
Last Modified: | 02 Nov 2022 20:38 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/15186 |
Actions (login required)
View Item |