fatmawati, Ika (2022) Diskursus Lafaz Ru'ya dan Hulm (Perspektif Teori Anti Sinonimitas Aisyah Bintu Syat). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
IKA FATMAWATI_FUADAH.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Bahasa yang digunakan al-Qura>n yaitu menggunakan bahasa Arab yang mengandung banyak kosakata polisemi (musyta>rak) sehingga bahasa Arab memiliki kekayaan dalam maknanya serta penafsiranya. Sinonim dalam al-Qur’a>n merupakan bagian terpenting dari metode penafsiran dalam setiap kajian al-Qur’a>n. Diskursussinonimitas dan antisinonimitas menimbulkan kontroversi sehingga menjadi perdebatan dikalangan para ulama dan akibatnya terjadi pro dan kontra. Maka dari sini menimbulkan kegelisahan bagi penulis untuk mengkaji kata yang memiliki sinonim dalam al-Qur’a>n tersebut bisa diketahui keberadaan sinonimitasnya. Jenis penelitian dalam penulisan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada studi kepustakaan(library research) dan menggunakan metode analisis-deskriptif dengan pendekatan semantik yang berpatokan pada perspektif teori anti sinonimitas Aisyah Bintu Sya>t}i>’. Penulis meneliti kata dengan menggunakan lafaz} ru’ya> dan h}ulm kemudian mencari makna dasar serta mencari penyebaran perubahan bentuk pada kedua lafaz} tersebut, setelah itu mencari makna relasional dengan menggunakan dua tahap yaitu analisis sintagmatik dan analisis paradigmatik, yang terakhir yaitu meneliti hubungan semantik, subjek dan objek kontekstual serta relevansi teori anti sinonimitas. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwasanya makna dasar kata “ru’ya>‛ adalah ibshor (melihat dengan menggunakan penglihatan mata). Sedangkan makna relasional memperoleh hasil analisis sintagmatik ditemukan ru’ya>tul ain, qasas, peringatan, ta’wil, wahyu, sadiq/haq, dan analisis paradigmatiknya ditemukan sinonim: bashara, h}ulm, nazhara dan juga ditemukan antonimnya ialah kata wa’yu, yaqodhotu, waqiun. Sedangkan makna dasar “h}ulm‛ adalah ru’ya> (melihat dalam keadaan tidur atau mimpi). Sedangkan analisis sintagmatik ditemukan mimpi campuran dan mimpi bohong dan analisis paradigmatiknya ditemukan sinonim yaitu: ihtilam, manam, ru’ya> dan juga ditemukan antonimnya ialah kata wa’yu, yaqodhotu, waqiun. Lafaz} “ru’ya> dan h}ulm” memiliki kedekatan dalam konsep jika dilihat dari sintagmatik dan paradigmatiknya, Namun apabila dilihat dalam analisis kontekstual ayat menurut subjek serta objeknya lafaz} ru’ya> memiliki makna yang lebih luas dan relasi makna yang berbeda-beda jika dibandingkan dengan h}ulm. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya pada kata ru’ya> dan h}ulm tidak ditemukan sinonim murni dalam al-Qur’a>n karna setiap kata memiliki maksud dan tujuan yang berbeda sesuai dengan konteks penggunaanya (siya>qul kalam). Kata Kunci: Ru’ya>, H}ulm, dan Anti-Sinonimitas.
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 04 Nov 2022 21:31 |
Last Modified: | 04 Nov 2022 21:31 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/15222 |
Actions (login required)
View Item |