Merajut kebahagian keluarga : perspektif sosial agama (Jilid 2)

Sunarso, Dr. Budi (2023) Merajut kebahagian keluarga : perspektif sosial agama (Jilid 2). UNSPECIFIED.

[img] Text
Buku_Merajut Kebahagian Keluarga_Jilid II_Budi Sunarso.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pada buku jilid 2 ini dijelaskan dalam merajut kebahagiaan keluarga dari prespektif sosial agama yang terkait tentang beberapa hal-hal diantaranya ibadah dalam rumah tangga dimana sebuah rumah tangga haruslah berdiri dan diniatkan dengan atas dasar ibadah sehingga dalam mengarungi rumah tangga dari awal hingga akhir semata-mata bertujuan untuk mencari keberkahan dan kebahagiaan, disamping itu dalam buku ini juga pada bab-bab awal membahas tentang internalisasi nilai Islam secara kaffah, ketauladanan (Qudwah), pembagian tugas sesuai syariat, kebutuhan materi yang wajar dan juga berbagai macam problematika dalam rumah tangga yang sering terjadi dalam kehidupan serta pandangannya menurut prespektif sosial dan islam. Sementara sebagai dakwah, berumah tangga adalah sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan taqwa serta berlomba dalam memberikan contoh terbaik. Dakwah dalam konteks ini tidak hanya antara suami, istri, dan anak. Namun, juga meliputi bagaimana keluarga yang dibentuk dapat menjadi teladan bagi keluarga lainnya dan masyarakat sosial pada umumnya, dengan ilmu dan pengalaman yang kita dapatkan dalam pendidikan, dan kehidupan yang telah dijalani bisa membantu kita menemukan cara untuk mengembangkan fitrah dan juga kebahagiaan lahir batin, kebahagiaan dunia akhirat. Islam adalah salah satu dari banyak agama yang mengajarkan toleransi kepada penganutnya. Bisa dibilang islam adalah perwujudan dari produk sosial, karena dalam ajarannya islam mengajarkan banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia sebagai hamba tuhan dan juga mahkluk sosial. Manusia dalam fitrahnya mempunyai kebutuhan, salah satunya adalah membutuhkan keberadaan manusia lain. Apakah kebutuhan manusia satu sama lainnya merupakan sesuatu yang ada sejak awal diciptakannya manusia ataukah hanya karena ada faktor di luar dirinyalah manusia terpaksa untuk hidup bermasyarakat ? Dengan kata lain, apakah bermasyarakat itu merupakan sesuatu yang bersifat fitrawi di dalam diri manusia ataukah tidak? Pada bab selanjutnya juga diuraikan, hakekat hubungan anak dengan orang tua dimana hubungan dunia dan akhirat, yakni hubungan yang terus berjalan semasa hidup sampai wafatnya, kasih sayang dan simpati orang tua bersifat khas. Ini mencerminkan hubungan luar biasa yang tidak bisa dimiliki oleh makhluk lain dan hanya terdapat dalam lingkungan keluarga. Oleh karena itu, seorang anak mempunyai peran dan kewajiban terhadap orang tua baik semasa orang tua hidup maupun ketika orang tua telah meninggal.

Item Type: Book
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera
Divisions: Fakultas Dakwah > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 02 Jan 2023 21:39
Last Modified: 02 Jan 2023 21:39
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/15679

Actions (login required)

View Item View Item