SYAFI’I, MUHAMMAD UMAR (2017) Pembinaan Karakter di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga dan Yayasan Hidayatul Mubtadi-ien Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017(Studi Komparatif Program Tawāṣi dan Muṣāfaḥah). Other thesis, Pascasarjana.
Text
TESIS GABUNG CD FIX.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan: model pembinaan karakter dengan Program Tawāṣi di Komunitas Belajar Qaryah Tayyibah (KBQT) Salatiga dan Program Muṣāfaḥah di Yayasan Hidayatul Mubtadi-ien (YHM) Salatiga, nilai-nilai karakter yang dikembangkan, kelebihan dan kekurangan keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data melalui hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tawāṣi adalah suatu program pembinaan karakter terhadap siswa yang dilaksanakan setiap selesai shalat dhuhur dengan cara menelaah al-Quran dan ilmu-ilmu umum lainya, sedangkan Muṣāfaḥah adalah suatu program pembinaan karakter terhadap siswa yang dilaksanakan setiap selesai shalat dhuhur dan ashar dengan cara menelaah al-Quran dan kita-kitab fiqh. Metode yang digunakan yaitu: menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan, ceramah dan praktik. Evaluasi program dengan rubrik tertulis, lisan dan tes. (2) Tawāṣi dan muṣāfaḥah mengembangkan nilai-nilai karakter: religius, disiplin, kreatif, demokrasi, rasa ingin tahu, komunikatif, gemar membaca dan tanggung jawab. (3) Kelebihan program tawāṣi dan muṣāfaḥah: tawāṣi mampu dilaksanakan oleh lembaga umum nonformal, guru pendamping hafal al-Quran dan berlatar belakang pesantren, metode yang digunakan menyenangkan, menggunakan media pembelajaran modern, memberikan solusi permasalahan siswa secara langsung; muṣāfaḥah lebih mudah memahamkan peserta didik tentang perintah dan larangan agama, adanya praktek ibadah, mengkaji berbagai aspek bahasa Arab, menghindarkan siswa dari pemahaman yang keliru tentang al-Quran, perkembangan karakter peserta didik lebih diperhatikan. Kekurangan program tawāṣi dan muṣāfaḥah yaitu: tawāṣi tidak membagi siswa dalam kelompok sesuai kemampuan, evaluasi dan perencanaan hanya secara lisan, tidak semua peserta didik menerima konsep, prinsip dan praktik tawāṣi; aspek penilaian muṣāfaḥah membutuhkan waktu yang relatif lama, muṣāfiḥ menggunakan metode klasik, media pembelajaran muṣāfaḥah kurang menarik siswa.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan |
Divisions: | Pascasarjana > S2 Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 17 Apr 2017 04:09 |
Last Modified: | 17 Apr 2017 04:09 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/1573 |
Actions (login required)
View Item |