TERM ZAWJ DALAM ALQUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

Hapsari, Erin (2023) TERM ZAWJ DALAM ALQUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). [UNSPECIFIED]

	Text Term Zawj Erin Hapsari.pdf Download (2MB)
	Text Erin Hapsari.pdf Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna zawj dalam al-Qur’an. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriftif analisis digunakan untuk menganalisis kata zawj dalam al-Qur’an. Makna dasar zawj di dalam al-Qur’an variatif. Di dalam al-Qur’an dengan berbagai derivasi, kata zawj berjumlah 21 yang termuat dalam 72 ayat dari 43 surah dan disebutkan dalam 81 kali. Peneliti menggunakan analisis semantik Toshihiko Izutsu yang berusaha menyikap pandangan dunia al-Qur’an (weltanschauung) melalui analisis terhadap kosakata dan istilah kunci dalam al-Qur’an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna dasar kata zawj ialah sesuatu yang bukan tunggal atau sesuatu yang memiliki padanan. Zawj bisa diartikan sebagai: suami seperti dalam surah al-Mujadalah [58]: 1; istri dalam surah al-Baqarah [2]: 35; pasangan yaitu Allah menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan (adz-Dzariyat [51]: 49); hewan yaitu pasangan jantan dan betina (al-An’am [6]: 143); tumbuhan (asy-Syuara’ [41]: 7); dan golongan (al-Waqi’ah [56]: 7). Pada periode pra-Qur’anik, kata zawj memiliki makna permadani. Pada periode Qur’anik terbagi menjadi dua, yaitu Makkah dan Madinah. Periode Makkah memiliki makna yang erat dengan tanda kebesaran Allah dan kenikmatan yang Allah berikan. Periode Madinah terkait tentang hukum-hukum keberpasangan. Pada masa pasca-Qur’anik kata zawj menggambarkan tentang kesetaraan gender, bahwa laki-laki dan perempuan merupakan komponen yang sama tanpa dibedakan, sehingga bisa tercapai keberlangsungan hidup yang harmonis dalam keberpasangan. Kata Kunci: Zawj, Semantik, Izutsu, Sinkronik. Diakronik

Actions (login required)

View Item