DON’T RICH PEOPLE DIFFICULT: Kajian Linguistik, Gender, dan Humor English-Like Puns di Truk Tahun Anggaran 2021

Pd., Drs. Bahroni, M. (2023) DON’T RICH PEOPLE DIFFICULT: Kajian Linguistik, Gender, dan Humor English-Like Puns di Truk Tahun Anggaran 2021.

Text PENELITIAN 2021 sah, Bahroni.pdf Download (1MB)

Abstract

Humor dalam pelesetan dihasilkan oleh penyimpangan makna dari kata, frasa, atau kalimat pertama ke kata, frasa, atau kalimat kedua. Sebagian besar penelitian pelesetan menyuguhkan data pelesetan satu bahasa; unsur pertama dan kedua dalam bahasa yang sama. Penelitian ini memaparkan data pelesetan bilingual, unsur pertama menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang harus dipahami dalam bahasa target atau bahasa kedua yang berbeda dari bahasa pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategorisasi pelesetan dua bahasa dan relasi humor, gender, dan kesopanan dalam pelesetan dua bahasa yang masih jarang diteliti. Sumber data penelitian ini adalah pelesetan visual yang tersusun dengan kata-kata bahasa Inggris pada truk di Jawa Tengah, Indonesia. Data diperoleh dari observasi lapangan, penelusuran jejak digital di Internet, dan angket. Hasil penelitian menemukan dua jenis pelesetan berdasarkan pemahaman makna, yaitu ‘word to word translation’ dan pelesetan berbasis persamaan bunyi dua bahasa (homophone). Pemahanan pelesetan kategori kedua dilakukan dengan tiga teknik, yaitu satu-satu, dua-satu, dan tiga-satu. Teknik pertama dilakukan dengan mencari kemiripan bunyi satu kata bahasa Inggris dengan pengucapan satu kata bahasa target. Efek humor pada teknik kedua dan ketiga diperoleh dengan mencari kemiripan bunyi dari dua atau tiga kata bahasa Inggris dengan pengucapan satu kata bahasa target. Penggunaan kata-kata bahasa Inggris memiliki peranan yang besar dalam menghasilkan persepsi lucu dalam pelesetan dua bahasa. Evaluasi gender menunjukkan makna diskursif antara persepsi laki-laki dan perempuan dalam evaluasi pelesetan. Perempuan lebih sensitif daripada laki-laki dalam menilai topik penelitian yang mengeksploitasi isu-isu perempuan dan aktivitas seks. 53% perempuan menilai

Actions (login required)

View Item