Isnaini, Dwi (2015) MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012. Other thesis, IAIN Salatiga.
|
Text
Dwi Isnaini_11108087.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pendidikan Agama Islam adalah sarana untuk menumbuh kembangkan kepribadian anak, baik secara fisiologis maupun psikologis, hal tersebut tidak terkecuali bagi anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita, faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung dalam memberikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita, serta bagaimana tingkat keberhasilan model pembelajaran Pendidikanan Agama Islam di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif analisis Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, dan penelaahan dokumen. Sedangkan data penelitian dianalisis menggunakanan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Model Pembelajaran PAI di SLB Negeri Pembina Yogyakarta menerapkan model pembelajaran PAI Adaftif, dengan menggunakan metode praktik, ceramah, pembiasaan, dan demontrasi. Sedangkan Materi Pembelajaran Agama Islam disederhanakan oleh pembimbing PAI sesuai prinsip-prinsip pembelajaran tanpa mengabaikan standar kompetensi, yaitu shalat, wudhu, hafalan surat pendek dan membaca iqro’. Adapun faktor penghambat dan pendukung Model pembelajaran PAI adalah kelas yang majemuk, inteligensi anak, PAI yang tidak diawasi oleh kemenag, bahkan tenaga pengajar masih kurang. Adapun faktor pendukung diantaranya, semangat guru yang tinggi, fasilitas sekolah yang dimaksimalkan, serta kemauan keluarga untuk selalu mendampingi anaknya dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB Negeri Yogyakarta disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan mengenai Pendidikan Agama Islam pada anak tunagrahita mengalami perkembangan yang baik, artinya ada perbedaan perilaku yang awalnya masih perlu arahan dalam melakukan shalat, wudhu sekarang mampu melakukan sendiri, dan perilaku anak tidak mengganggu orang lain lagi. Saran penulis dari sehubungan dengan hasil penelitian diharapkan SLB Negeri Pembina Yogyakarta dapat mengatur jadwal pembelajaran khusus untuk studi pembelajaran agama Islam diperbanyak, Guru Pendidikan Agama Islam supaya memberikan pembelajaran yang lebih kreatif lagi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami agama Islam. Adapun untuk orangtua harus lebih sabar dan telaten dalam mendampingi dan membimbing.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Pendidikan dan pemikiran Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 12 Feb 2016 07:04 |
Last Modified: | 12 Feb 2016 07:04 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/164 |
Actions (login required)
View Item |