Magfuroh, (2023) PERKEMBANGAN HOME INDUSTRI BATIK TULIS DI DESA WISATA KAMPUNG BATIK TULIS DESA BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN 2009-2020. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
SKRIPSI Magfuroh.pdf Download (3MB) |
Abstract
Desa Wisata Kampung Batik Tulis Desa Babagan merupakan sebuah desa diKecamatan Lasem Kabupaten Rembang yang memiliki industri batik tulis terbanyak di kecamatan Lasem dan mayoritas buruh batiknya adalah muslim. Keberadaan industri batik ini mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dan memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap kelangsungan hidupanmasyarakat sekitar. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana sejarah berdirinya Desa Wisata Kampung Batik Desa Babagan? (2) Bagaimana perkembangan industri batik tulis di Desa Wisata Kampung Batik Desa Babagan? (3) Bagaimana pengaruhnya industri batik tulis terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Wisata Kampung Batik Desa Babagan? Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini membahas tentang Perkembangan batik. Tahapan dalam metode penelitian sejarah yakni: (1) Heuristik atau pengumpulan data, (2) Verifikasi atau kritik sumber, (3)Interpretasi atau analisis fakta sejarah, dan (4) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil Penelitian ini adalah (1) Program Kampung BNI batik tulis Lasem telah dirintis sejak tahun 2011dan diresmikan pada tanggal 26 Februari 2015 dan berubahnama menjadi Desa Wisata Kampung Batik Desa Babagan. (2) Industri batik diKampung Batik Desa Wisata Desa Babagan mengalami perkembangan dari tahunketahun, ada beberapa perusahaan yang secara turun temurun yang berdiri sebelum abad XIX, antara lain: Sekar Kencana, Padie Boeloe, Katrin Bee, Kidang Mas dan Burung Sriti. Setelah pengakuan UNESCO menetapkan batik sebagai warisan dunia, pengusaha batik dari muslim jawa mulai bermunculan seperti batik TigaSatria (2015), batik Sumber Rejeki (2010), batik Sekar Mulyo (2011), batik Giyar(1998), batik Putra Kembar (2015), batik Adi Jaya (2017), batik Fakhih (2017),batik Fatmalia (2015), batik Candra (2017), batik Priyonggo (2020). (3) Dampak industri batik terhadap kehidupan sosial masyarakat muslim adalah munculnya kelompok baru, semakin meningkatnya kesejahteraan keluarga, dan semakin membaiknya sarana transportasi. Selain itu, dampak industri batik dalam bidang ekonomi adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru di luar industri batik. Selain memiliki dampak positif, industri batik memiliki dampak negatif yaitu obat pemutih dan pewarna batik menyebabkan pencemaran dan kerusakan ekosistem sungai. Selain itu pemakaian naptol dalam jangka panjang dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan merusak paru-paru. Kata kunci: Perkembangan; Dampak; Batik Tulis; Kehidupan Sosial Ekonomi
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Biografi dan Sejarah |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 21 Mar 2023 17:10 |
Last Modified: | 21 Mar 2023 17:10 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/16426 |
Actions (login required)
View Item |