TRADISI IYYANAN PASCA AKAD NIKAH PERSPEKTIF FENOMENOLOGI DAN ‘URF (Studi Desa Karangseneng Kabupaten Temanggung)

Fachrunisa, Fadila (2023) TRADISI IYYANAN PASCA AKAD NIKAH PERSPEKTIF FENOMENOLOGI DAN ‘URF (Studi Desa Karangseneng Kabupaten Temanggung). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
FADILA FACHRUNISA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tradis Iyyanan merupakan tradisi yang dilakukan dengan cara mengelilingi bucu tumpeng pasca terselenggaranya akad nikah. Masyarakat melakukan tradisi Iyyanan tersebut secara turun temurun, karena tradisi itu merupakan peninggalan nenek moyang pada zaman dahulu. Dari latar belakang tersebut peneliti fokus meneliti tentang 1. Bagaimana pelaksanaan tradisi Iyyanan pasca akad nikah di Desa Karangseneng Kabupaten Temanggung? 2. Apa motif masyarakat Desa Karangseneng Kabupaten Temanggung melakukan tradisi Iyyanan pasca akad nikah? 3. Bagaimana tradisi Iyyanan pasca akad nikah pada perspektif fenomenologi dan ‘urf. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pedekatan fenomenologi dan ‘urf. Prosedur pengumpulan data yang peneliti gunakan yakni wawancara mendalam atau in-depth interview, Dokumentasi dan Observasi kepada informan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Peneliti juga menggunakan informasi yang diperoleh langsung dari objek sebagai sumber primer dan buku, jurnal dan artikel sebagai sumber sekunder. Dan untuk menguji hasil temuan data tersebut, peneliti menganalisis data dengan kerangka teoritik, serta pengecekan keabsahan data yang peneliti susun adalah dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi Iyyanan, merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan masyarakat Desa Karangseneng pasca terselenggaranya akad nikah yang dilakukan oleh kedua mempelai. Adapun motif dari tradisi Iyyanan sebagai berikut: dongma yang terus menerus diberikan oleh orang tua, untuk melestarikan, dan memiliki makna yang baik. Jika dipandang dengan perspektif fenomenologi Alferd Schutz merupakan praktik yang sejalan dengan teori yang diungkapkan olehnya, yaitu adanya penggalian makna yang dibangun dari realitas kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut perspektif ‘urf dianggap shahih karena sebagai ikhtiyar masyarakat Jawa dalam rangka kehati-hatian mereka dalam perkawinan yang merupakan hal sakral dan mereka meyakini akan membawa kebaikan dalam kehidupan berumah tangganya. Karena dalam tradisi Iyyanan mengandung simbol-simbol yang memberi makna kebaikan. Seperti halnya dalam tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 30 Mar 2023 18:03
Last Modified: 30 Mar 2023 18:03
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/16478

Actions (login required)

View Item View Item