TENTARA KEAMANAN RAKJAT RESIMEN XVII DAN GERAKAN RAKYAT DI KARESIDENAN PEKALONGAN PADA BULAN OKTOBER - DESEMBER TAHUN 1945

, Akhmad Alwijaya (2023) TENTARA KEAMANAN RAKJAT RESIMEN XVII DAN GERAKAN RAKYAT DI KARESIDENAN PEKALONGAN PADA BULAN OKTOBER - DESEMBER TAHUN 1945. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA1_compressed.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)
	Text SKRIPSI AKHMAD ALWIJAYA.pdf Download (9MB)

Abstract

ABSTRAK Akhmad Alwijaya. 2023. Tentara Keamanan Rakyat Resimen XVII Dan Gerakan Rakyat di Karesidenan Pekalongan Pada Bulan Oktober – Desember Tahun 1945. Skripsi. Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Salatiga. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh munculnya gerakan rakyat yang terjadi di wilayah karesidenan Pekalongan pada tahun 1945. Gerakan rakyat ini merupakan sebuah konflik sosial yang dipelopori oleh tokoh komunis bersama Gaboengan Badan Pejuangan (GBP) dengan melakukan propaganda terhadap rakyat di karesidenan Pekalongan. Ada beberapa hal yang menyebabkan gerakan ini muncul, diantaranya: penderitaan dan kesengsaraan rakyat sejak masa Kolonial maupun Jepang, adanya kekosongan pemerintahan yang terjadi ketika peralihan kekuasaan dari Jepang kepada pemerintah Republik Indonesia, serta adanya propaganda yang dipelopori oleh petualang politik yang memperkeruh situasi dan kondisi pada saat itu. Mereka melakukan tindakan anarkis seperti: pembakaran, penjarahan, pembunuhan, penyerangan terhadap pangreh praja, golongan priyayi, orang Cina, keturunan Belanda, pangreh praja, hingga menyerang asrama polisi dan TKR di daerah karesidenan Pekalongan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana keterlibatanan TKR dalam penyelesaian gerakan rakyat di karesidenan Pekalongan tahun 1945? Berdasarkan permasalahan tersebut dirumuskan beberapat pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa gerakan rakyat di karesidenan Pekalongan pada tahun 1945? (2) Bagaimana jalannya peristiwa gerakan rakyat pada tahun 1945 di karesidenan Pekalongan? (3) Bagaimana upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh TKR Resimen XVII terhadap konflik gerakan rakyat di karesidenan Pekalongan pada tahun 1945? Keterlibatan TKR dalam penyelesaian gerakan rakyat pada tahun 1945 di karesidenan Pekalongan ditulis menggunakan metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, verifikasi atau kritik, interpretasi dan historiografi. Adapun lingkup spasial dalam penelitian ini merupakan wilayah karesidenan Pekalongan yang meliputi kabupaten Brebes, Tegal dan Pemalang. Sedangkan batasan spasial pada penelitian ini pada bulan Oktober-Desember tahun 1945. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penyelesaian konflik gerakan rakyat di karesidenan Pekalongan pada tahun 1945 diprakarsai oleh TKR Resimen XVII. Penyelesaian ini merupakan inisiatif dari TKR Resimen XVII tanpa adanya perintah dari Markas Besar maupun Pemerintah Pusat melalui operasi gabungan dengan melakukan penangkapan terhadap pemimpin gerakan rakyat. Sebagai penyelesaian akhir, kasus sidang pemimpin gerakan rakyat diserahkan kepada Pemerintah Pusat melalui Jaksa Agung dari awal persidangan hingga jatuhnya vonis hukuman kepada para pemimpin gerakan rakyat. Kata Kunci : Gerakan Rakyat, TKR, Karesidenan Pekalongan dan Komunis.

Actions (login required)

View Item