PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA 8 SUB TEMA I MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF TINGKIR LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Walid, Muhammad Ihsanul (2023) PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA 8 SUB TEMA I MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF TINGKIR LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2022/2023. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)
	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)
	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)
	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)
	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)
	Text MUHAMMAD IHSANUL WALID 23040190047.pdf Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memantapkan pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dengan media audio visual untuk lebih memupuk hasil belajar PPkn tema 8 sub tema I kelas V semester II MI Ma'arif Tingkir Lor tahun pelajaran 2022/2023. Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa MI Ma'arif Tingkir Lor yang terdiri dari 15 siswa, dengan rincian 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan semacam Kegiatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 4 fase, yaitu penyusunan, pelaksanaan, persepsi, dan refleksi. Tinjauan ini menggunakan prosedur pengumpulan informasi,pertemuan khusus, tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Peningkatan Ketuntasan Klasikal dan Ketuntasan Individual ini didapat dengan membandingkan hasil nilai pada tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan dapat dibuktikan melalui tiap-tiap siklus. Pada awalnya hanya 33% siswa yang lulus, pada siklus I menunjukkan nilai siswa mencapai Standar Kepuasan Standar sebesar 53% (8 siswa yang lulus) dengan rata-rata skor 67,3 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 87% (13 siswa yang lulus) dengan rata-rata skor 80,6. Sehingga penelitian ini dihentikan pada siklus II karena lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Actions (login required)

View Item