Anastya, Marsya Maula (2023) TINJAUAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM BPJS KETENAGAKERJAAN MELALUI JASA PERANTARA. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
MARSYA MAULA ANASTYA.pdf Download (3MB) |
Abstract
Klaim BPJS Ketenagakerjaan melalui jasa perantara merupakan praktik pengurusan klaim atas jaminan dari kepesertaan BPJS Ketengakerjaan oleh orang lain. Orang yang mempercayakan kepengurusan klaim melalui jasa perantara biasanya adalah orang yang tidak paham proses klaim dan tidak memiliki beberapa syarat klaim. Termasuk juga orang yang melakukan pengunduran diri tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan, sehingga ia tidak memiliki surat pengalaman kerja sebagai salah satu syarat klaim. Pada penelitian ini akan membahas mengenai mekanisme klaim BPJS Ketenagakerjaan melalui jasa perantara di Kecamatan Pringapus dan tinjauan dari hukum positif serta hukum Islam atas permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Yang dilakukan terhadap praktik klaim BPJS Ketenagakerjaan melalui jasa perantara dengan menggunakan tinjauan dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 4 Tahun 2022 dan maqashid syariah. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa praktik klaim BPJS Ketenagakerjaan melalui jasa perantara di Kecamatan Pringapus dilakukan sesuai proses yang semestinya, tetapi dilakukan dengan bantuan orang lain berdasarkan kesepakatan Namun terdapat bagian yang tidak sesuai dengan aturan dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 4 Tahun 2022 Pasal 8 dan 9 mengenai persyaratan klaim karena pengunduran diri, yaitu jasa perantara terkadang tidak melampirkan bukti sebab klaim, dan mengganti sebab klaim dengan sebab yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Klaim melalui jasa perantara memiliki kemaslahatan untuk tujuan perlindungan harta (hifdz al maal). Karena dalam maqashid syariah termasuk ke dalam tingkatan ad dharuriyyat (kebutuhan primer), dimana sangat bermanfaat bagi yang telah tidak bekerja guna membantu memenuhi kebutuhan. Selain itu, juga lebih baik dilakukan klaim melalui jasa perantara untuk mencapai kemaslahatan tertinggi. Daripada tidak sama sekali karena pada dasarnya dana yang diklaim merupakan hak peserta. Sebab dana tersebut merupakan himpunan dana yang dibayarkannya setiap bulan ketika masih aktif bekerja.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 21:39 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 21:39 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/18607 |
Actions (login required)
View Item |