RESEPSI SANTRI TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM Q.S AN-NISA’ : 34 DAN Q.S AL-BAQARAH: 30 (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH)

Shinta, Diana (2023) RESEPSI SANTRI TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM Q.S AN-NISA’ : 34 DAN Q.S AL-BAQARAH: 30 (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH). Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)
	Text DIANA SHINTA.pdf Download (2MB)

Abstract

Shinta, Diana. 2023. Resepsi Santri Terhadap Kesetaraan Gender dalam Q.S An-Nisa’ : 34 Dan Q.S Al-Baqarah : 30 (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falāh). Skripsi. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora. Program Studi Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir. Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag. Tujuan pendidikan pesantren adalah untuk mencetak generasi muslim yang dapat menguasai ilmu agama secara mendalam dan mengamalkannya dengan ikhlas. Tak hanya itu, santri juga harus peka terhadap isu-isu yang ada di masyarakat dengan seiring berkembangnya keilmuan yang bergerak secara dinamis. Seperti halnya dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falāh menjadi salah satu pondok pesantren yang menerapkan kesetaraan gender dalam lingkungan santri. Dalam konteks agama, terutama dalam pedoman umat Islam yakni al-Qur’ān memandang bagaimana manusia dapat menjadi pemimpin di muka bumi. Dengan adanya sikap kesalingan terhadap lawan jenis baik laki-laki maupun perempuan. Maka, manusia sebagai kholifah tidak akan menyebabkan kerusakan. Jika ditarik pada zaman sejarah masa Rasulullah, banyak perempuan yang harus berada di dalam rumah dan dibatasi untuk menyuarakan haknya. Tapi, kini perkembangan zaman secara dinamis khususnya seorang santri harus peka terhadap isu yang terjadi. Dengan demikian tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Resepsi Santri Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Q.S An-Nisa’ : 34 Dan Q.S Al-Baqarah : 30 (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falāh). Bagaimana resepsi santri terhadap praktik kesetaraan gender dalam keseharian santri di Pondok Al-Falāh tersebut. Dengan kentalnya budaya atau adat yang ada di pondok pesantren pada umumnya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, konsep kesetaraan gender dalam Q.S An-Nisa: 34 membicarakan secara kongkrit fungsi dan kewajiban masing-masing dalam kehidupan. Sedangkan dalam konsep kesetaraan gender yang dibagun dalam Q.S Al-Baqarah: 30 bawha seorang perempuan juga dapat menjadi pemimpin.Kedua praktik santri dalam program kegiatan sudah mewujudkan kesetaraan gender. Santri dapat lebih menghargai terhadap hak-hak perempuan secara manusiawi. Ketiga Sosok kepemimpian Islami dari Ibu Nyai yakni sebagai pengasuh di pondok pesantren tersebut. Ketiga Dilihat dari ketiga teori resepsi Ahmad Rafiq, terhadap resepsi santri tersebut mengandung 2 resepsi yaitu resepsi eksegesis dan resepsi fungsional sehingga berdampak pada kemajuan Pondok Pesantren Al-Falāh. Kata kunci: Resepsi, Santri Kesetaraan Gender.

Actions (login required)

View Item