ISTIDRAJ DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARASI TAFSIR FI ZHILALIL QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH)

Aini, Kurrotul (2023) ISTIDRAJ DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARASI TAFSIR FI ZHILALIL QUR’AN DAN TAFSIR AL-MISHBAH). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
[SKRIPSI FUADAH] Kurrotul Aini.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Allah sebagai Maha Pemberi tidak pernah lupa untuk memberikan nikmat untuk para hambanya. Setiap kepala yang di dunia ini telah mendapatkan jatah rizkinya masing-masing. Nikmat atau rizki yang berikan selalu tepat sasaran terhadap hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Dimana kebanyakan manusia tidak menyadarinya. Sulitnya kita sebagai hamba dalam menghitung nikmat dari merupakan tanda keagungan-Nya dan besarnya karunia serta kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya. Kenikmatan tersebut bisa menjadi peringatan akan azab Allah apabila diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya. Istidraj diberikan kepada orang-orang yang mati hatinya. Mereka adalah orang yang tidak merasa bersedih atas ketaatan yang ditinggalkan dan tidak menyesal atas kemaksiatan yang terus dilakukannya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka (library reserch) menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dengan cara mengumpulkan data maupun bahanbahan terkait tema pembahasan serta permasalahannya, yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan. Selanjutnya, dianalisis dengan metode tafsir yang menjelaskan kandungan ayat Alquran. Hasil dari penelitian ini antara lain: 1. Al-Qur‟an menghadapi kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah dengan ancaman terhadap mereka menggunakan hati, mata dan telinga mereka, agar tidak menjadi isi nereka jahannam dan tidak termasuk orang-orang yang lupa. 2. Al-Qur‟an menjawab dari apa yang menjadi yaitu balasan dari Allah yang tangguh dan mendustakan-Nya dengan cara menarik secara bertahap yang sama sekali tidak mereka ketahui. 3.Terletak pada persamaan antara kedua tafsir tersebut sama-sama menjelasakan bahwa istidraj adalah pemberian sebuah nikmat untuk menjadikan lalai dan durhaka. Denganviii arti lain hakikat istidraj yakni sebuah siksaan bukan sebuah nikmat meskipun dalam penerimaannya berupa nikmat. Sedangkan perbedaan kedua tafsir tersebut terletak pada kapan terlaksananya tangguhan siksaan atau azab Allah Swt, menurut sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilalil Qur‟an tangguhan azab dan siksaan Allah Swt terjadi ketika di akhirat. Sedangkan menurut Quraish Shihab dalam kitabnya Tafsir al-Misbhah tangguhan azab dan siksaan Allah Swt terjadi di dunia dan di akhirat. 4. Adapun relevansi makna istidraj terhadap kehidupan era disrupsi yaitu tentang pemahaman tentang istidraj yang dapat membantu umat Islam untuk lebih memahami tujuan hidup dan menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran. Ini mendorong seseorang untuk menghindari dosa dan meraih pahala dengan berpegang teguh pada ajaran Islam. Kata Kunci: Istidraj, Alquran, Komparasi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 07 Nov 2023 16:01
Last Modified: 07 Nov 2023 16:01
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19192

Actions (login required)

View Item View Item