FUNGSI DAN KEDUDUKAN LEMBAGA KPK INDONESIA DAN CPIB SINGAPURA DALAM MEWUJUDKAN INDEPENDENSI

Febriani, Anggita (2023) FUNGSI DAN KEDUDUKAN LEMBAGA KPK INDONESIA DAN CPIB SINGAPURA DALAM MEWUJUDKAN INDEPENDENSI. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Anggita Febriani.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Anggita Febriani.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Anggita Febriani.pdf

Download (1MB)

Abstract

Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi seseorang dan termasuk dalam kejahatan yang luar biasa (extraordinary crame). Di Indonesia masih banyak terdapat kasus tindak pidana korupsi. Hal tersebut terlihat dari survei yang dilakukan oleh organisasi International Transparency dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang selalu menurun. Namun di Singapura, IPKnya selalu stabil di peringkat atas bahkan dijuluki sebagai negara “terbersih”. Hal inilah yang menjadi perhatian mengenai penyebab terus terjadinya kasus korupsi di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini menguraikan tentang independensi dari lembaga anti korupsi KPK di Indonesia dan CPIB di Singapura yang mempengaruhi efektivitas dalam memberantas kasus korupsi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori utama yaitu teori independensi dan teori sistem hukum untuk memperkuat konsep dan pemahaman tentang objek yang akan diteliti. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan histori dan pendekatan perbandingan atau komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi dari sebuah lembaga anti korupsi sangatlah penting dan mempengaruhi efektivitas dari lembaga tersebut dalam memberantas kasus korupsi. Dilihat dari teori independensi, KPK Indonesia memiliki kedudukan dan kewenangan yang tidak independensi. Sedangkan CPIB Singapura meskipun kedudukannya tidak independensi namun memiliki kewenangan yang penuh dan independensi. Kemudian efektivitas lembaga KPK Indonesia dan CPIB Singapura tidak hanya dilihat dari independensi lembaganya, namun juga didukung oleh budaya hukum masyarakat yang ada di Indonesia dan Singapura. Budaya hukum di Indonesia masih belum tercapai karena masih banyak penegak hukum yang tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. Di Singapura, karena terkenal dengan negara 1001 denda dan penegakan hukumnya sangat ketat menjadikan budaya hukum masyarakatnya tercapai dengan baik. Akan tetapi, jika dilihat dari luas wilayahnya, memang Indonesia lebih luas dibandingkan dengan Singapura, begitu juga dalam mengatur masyarakatnya pasti lebih sulit di Indonesia jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki luas wilayah lebih kecil dan jumlah penduduk yang lebih sedikit.  

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 13 Nov 2023 17:04
Last Modified: 13 Nov 2023 17:04
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19328

Actions (login required)

View Item View Item