Makna Lafadz Al-Bagyu dalam Al-Qur'an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu

mayasari, Indah (2023) Makna Lafadz Al-Bagyu dalam Al-Qur'an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
CETAK SKRIPSI INDAH MAYASARI_0075.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Makna Lafaẓ Al-bagyu dalam Al-Qur'an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu)”. Al-Qur’an dapat dipahami dalam berbagai pendekatan, salah satunya dengan semantik. Dalam semantik dikenal dengan istilah kata kunci. Istilah kata kunci Al-Qur’an merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting untuk menentukan penyusunan struktur konseptual dasar pandangan dunia Al-Qur’an. Di antara istilah-istilah kunci Al-Qur’an ialah kata al-bagyu. Lafaẓ al-bagyu disebutkan 95 kali di dalam Al-Qur’an dengan maksud dan makna yang beragam. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji makna Lafaẓ al-bagyu dalam Al-Qur’an dengan analisis semantik Toshihiko Izutsu. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian kepustakaan (library research). Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data-data yang menggunakan sumber-sumber dari Al-Qur’an dan terjemahannya dan buku “Relasi Tuhan dan Manusia: Semantik Al-Qur’an” karya Toshihiko Izutsu. Sedangkan data sekundernya menggunakan buku-buku, kitab tafsir, kitab hadis, kamus, jurnal, artikel-artikel dan internet, maupun media informasi lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan pada penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa lafaẓ al-bagyu memiliki dua makna dasar yaitu makna yang mengandung nilai positif seperti mencari, menginginkan atau menghendaki sesuatu. Selanjutnya makna yang mengandung nilai negatif seperti pelanggaran hak, melampaui batas, kezaliman dan kedurhakaan. Lafaẓ al-bagyu dan derivasinya ketika berelasi dengan lafaẓ الْاَرْضِ (bumi), فتنة (kekacauan), عوجا (bengkok), dan عاد (melampaui batas) bermakna melampaui batas, pelanggaran hak dan menginginkan sesuatu yang buruk. Kemudian lafaẓ al-bagyu dan derivasinya ketika berelasi dengan lafaẓ فضل الله (karunia Allah), مَرْضَاتِ اللّٰهِ (ridha Allah), dan رَحْمَةٍ (rahmat) bermakna positif. Dalam periode pra Qur’anik menunjukkan makna kelaliman atau kejahatan. Kemudian periode Qur’anik, lafaẓ al-bagyu bermakna poitif dan negatif. Namun di dalam Al-Qur’an, lafaẓ al-bagyu cenderung bermakna negatif yaitu seperti kezaliman, melampaui batas, dengki, zina, pelanggaran hak, permusuhan dan kedurhakaan. Pada periode pasca Qur’anik kata al-bagyu tidak mengalami pergeseran makna yang signifikan, karena makna-makna tersebut tetap mempertahankan makna-makna yang ada pada periode Qur’anik. Dan yang terakhir ialah weltanschauung lafaẓ al-bagyu. Al-Qur’an memiliki pandangan bahwa al-bagyu ialah perbuatan melampaui batas, pelanggaran hak, aniaya, kezaliman, dengki, zina, permusuhan, kedurhakaan dan mencari atau menginginkan sesuatu yang baik maupun yang buruk. Kata Kunci: al-bagyu, Semantik, Toshihiko Izutsu.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 18 Nov 2023 17:23
Last Modified: 18 Nov 2023 17:23
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19492

Actions (login required)

View Item View Item