TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENAMBAHAN PENGEMBALIAN UANG KAS DALAM HUTANG PIUTANG DI PERKUMPULAN WARGA RT 09 (Study Kasus Di Dusun Kunti Lor Kelurahan Kunti Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali)

Trisnansyah, Shekar Aulia Putri (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENAMBAHAN PENGEMBALIAN UANG KAS DALAM HUTANG PIUTANG DI PERKUMPULAN WARGA RT 09 (Study Kasus Di Dusun Kunti Lor Kelurahan Kunti Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SHEKAR AULIA PUTRI TRISNANSYAH.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kata Kunci : Pinjaman, Uang Kas, Hukum Islam Praktik pinjam meminjam uang kas di perkumpulan warga RT 09 dusun Kunti Lor ini ada unsur tambahan dalam pengembalian pinjaman yang disepakati bersama. Besarnya tambahan dalam praktik ini sebesar 2% dan apabila tidak dibayarkan maka biaya tambahan akan bercampur dengan biaya pinjaman pokok. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik penambahan pengembalian uang kas dalam hutang piutang di perkumpulan warga RT 09 ?, bagaimana tinjauan hukum islam terhadap praktik penambahan pengembalian uang kas dalam hutang piutang di perkumpulan warga RT 09 di Dusun Kunti Lor Desa Kunti Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan data kualitatif. Praktik penambahan pengembalian uang kas di perkumpulan warga RT 09 sebesar 5% dan apabila tidak dibayarkan maka biaya tambahan akan bercampur dengan biaya pokok pinjaman. Mekanisme pinjaman dilakukan dengan cara masyarakat hadir dalam perkumpulan warga setiap bulannya, dengan begitu peminjam dapat mengajukan pinjaman kepada pengelola keuangan. Proses peminjaman sangat mudah tidak memerlukan data-data yang resmi seperti survei lokasi rumah, biaya administrasi, dan tidak ada batasan dalam pengembalian pinjaman. Dalam perspektif hukum Islam praktik penambahan pengembalian uang kas dalam hutang piutang di perkumpulan warga di Dusun Kunti Lor terdapat 2 perbedaan pendapat atau khilafiyah. Pertama, hukumnya mubah atau boleh karena menurut Sayyid Thantawi mengatakan bahwa bunga tersebut tidak termasuk riba selagi saling menguntungkan dan atas dasar suka sama suka, selagi transaksi itu dilakukan secara adil, jujur dan adanya ijab dan qabul serta tidak mengandung unsur monopoli. Kedua, hukumnya haram atau riba karena menurut Yusuf Qardhawi riba tetap haram meski tidak ada mendzalimi dan selama ada tambahan pada pokok pinjaman maka hukumnya haram. Sebab, haramnya riba terletak pada agar uang yang dipinjamkan beranak uang. Adapun pemanfaatan uang kas dari biaya tambahan pengembalian pinjaman : untuk membangun jembatan kecil atau bukbukan, untuk menambal jalan-jalan dusun yang berlubang atau pecah-pecah, untuk membangun kebun gizi, untuk memberikan santunan warga yang mengalami musibah seperti ada yang meninggal, sakit, untuk mengganti lampu jalan dusun yang mati, untuk konsumsi saat kerja bakti setiap hari minggu.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 08 Mar 2024 15:45
Last Modified: 08 Mar 2024 15:45
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19725

Actions (login required)

View Item View Item