HAKIKAT MANUSIA DALAM SERAT WULANGREH KARYA PAKUBUWANA IV

Pratikto, Nimas Caesara Maharati (2024) HAKIKAT MANUSIA DALAM SERAT WULANGREH KARYA PAKUBUWANA IV. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
NIMAS CAESARA MP (53050190053) Aqidah dan Filsafat Islam S1.pdf

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kandungan hakikat manusia yang terdapat dalam Serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Serat Wulangreh merupakan karya sastra jawa klasik yang berbentuk puisi tembang macapat dalam bahasa Jawa. Tembang adalah hasil karya sastra yang sangat adiluhung. Adiluhung adalah ungkapan untuk karya-karya masa lalu yang berarti mulia dan utama. Kata wulang bersinonim dengan pitutur, yang sama-sama memiliki arti ‘ajaran’. Kata reh berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya ‘jalan, aturan, dan laku cara mencapai atau tuntutan’. Wulangreh dapat dimaknai sebagai ajaran untuk mencapai sesuatu. Sesuatu yang dimaksud dalam karya ini adalah laku menuju hidup harmonis dan sempurna. Jenis penelitian yang diberi judul “Hakikat Manusia dalam Serat Wulangreh Karya Pakubuwana IV” adalah penelitian pustaka (library research). Langkah awal untuk penelitian ini dimulai dengan studi pustaka mengenai Serat Wulangreh. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung dengan membaca dan menelaah dari beberapa refrensi buku dan sumber pustaka yang berhubungan dengan Serat Wulangreh dan hakikat manusia. Selanjutnya peneliti melakukan analisa dan pembahasan secara deskriptif tentang nilai yang terkandung dalam Serat Wulangreh. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, interpretasi data, kemudian menggunakan metode induktif. Hasil penelitian ini menemukan beberapa hal mengenai hakikat manusia di dalam Serat Wulangreh. Pertama, (1) Manusia sebagai khalifah dan Abdullah, konsep Khalifatullah disini adalah sebagai sesama manusia saling mengasihi dan menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga dan sesama. Sebagai ‘Abdullah (hamba Allah) dianjurkan untuk mematuhi syariat atau perintah dan laranganNya, menjaga sholat 5 waktu menegakkan 5 rukun Islam serta mengamalkan Al-Quran serta Hadist. (2) Manusia memiliki potensi yakni Hati Nurani, Akal, dan Nafsu. Pengolahan ketiga potensi hendaknya dilakukan supaya manusia memiliki budi luhur dan elok dengan mengurangi makan dan tidur. Tidak malu berkumpul dan bertanya pada yang mengerti akan makna dan agama seperti Ulama. (3) Manusia sebagai makhluk berakal, maka hendaklah mencari ilmu dan ajarkanlah. Al-Quran adalah sumber dari segala kebenaran. Maka kita hendaknya mencari guru yang sejati. (4) Manusia sebagai makhluk sosial, maka berbaurlah dan bersaudaralah. Kata Kunci: Manusia, Serat Wulangreh, Pakubuwana IV

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Filsafat dan Epistemologi
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 16 Mar 2024 19:53
Last Modified: 16 Mar 2024 19:53
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/19921

Actions (login required)

View Item View Item