TRADISI SARUNGAN SEBAGAI BENTUK PERSONAL BRANDING SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-FALAH KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

Febriani, Lidia Ita (2024) TRADISI SARUNGAN SEBAGAI BENTUK PERSONAL BRANDING SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-FALAH KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_Lidia Ita Febriani.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Bagaimana tradisi sarungan di pondok pesantren Al-Falah di Kabupaten Magelang bisa membentuk personal branding santriwati, serta untuk 2) Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi santriwati tetap mempertahankan tradisi sarungan tersebut. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer yakni hasil wawancara dengan beberapa narasumber dari santri putri Pondok Pesantren Al-Falah. Sedangkan sumber data sekunder yang didapat berupa data yang berkaitan dengan judul penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Tradisi sarungan santriwati di Pondok Pesantren Al-Falah dilestarikan secara sadar dan dengan kemauan diri sendiri untuk memakai sarung walaupun tidak ada peraturan tertulis yang mengharuskan mereka memakai sarung. Pengurus santri putri hanya memberikan aturan tidak resmi secara lisan untuk memakai sarung setiap hari Senin dan Kamis walaupun hanya diperbolehkan dalam lingkungan pondok saja. Dengan personal branding santri yang terbentuk melalui atribut yang dipakai,diharapkan santri memiliki karakter sholihah yang membentuk reputasi baik dari masyarakat. Selain itu, kain sarung yang dikenakan merupakan filter mereka dari perbuatan tercela baik dari dalam diri mereka sendiri atau dari luar dan masyarakat juga akan memandang baik para santri dengan memperlakukan mereka dengan sopan. 2) Santriwati juga memaparkan beberapa alasan mengapa mereka masih dan tetap mempertahankan tradisi sarungan hingga saat ini; santriwati lebih nyaman memakai sarung, karena menunjukkan ciri khas santri, sarung sebagai filter untuk menjaga adab, dan memakai sarung termasuk melestarikan budaya bangsa.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu budaya
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 22 Mar 2024 21:18
Last Modified: 22 Mar 2024 21:18
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20135

Actions (login required)

View Item View Item