MAKNA SAKRALITAS DALAM TRADISI BUDAYARUWATAN RAMBUT GIMBAL DI DESA KARANGTENGAH KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA (PERSPEKTIF PETER L BERGER)

Pratiwi, Fatma (2024) MAKNA SAKRALITAS DALAM TRADISI BUDAYARUWATAN RAMBUT GIMBAL DI DESA KARANGTENGAH KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA (PERSPEKTIF PETER L BERGER). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
FATMA PRATIWI (53050190062) Aqidah dan Filsafat Islam S1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
FATMA PRATIWI (53050190062) Aqidah dan Filsafat Islam S1.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tradisi ruwatan rambut gimbal yang dilakukan oleh sebagian masyarakat desa Karangtengah sebagai salah satu upaya untuk membebaskan dari bala’, dan kembali seperti anak-anak biasa. Dalam tradisi ruwatan tersebut menyimpan fenomena unik yang dialami oleh anak-anak, mereka mengalami gimbal pada rambutnya secara alami. Anak-anak tersebut diyakini sebagai titisan dari Tumenggung Kyai Kolodete, seorang tokoh spiritual yang dikenal sakti dan merupakan penyebar agama Islam di Dieng dan sekitarnya. Tradisi ruwatan sendiri erat kaitanya dengan agama islam, budaya dan mitos. Sehingga penulis tertarik meneliti makna sakral yang ada didalam tradisi ruwatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi dan makna sakral yang terdapat didalam tradisi ruwatan rambut gimbal di desa Karangtengah. Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data primer diperoleh dari wawancara sesepuh, orang tua yang memiliki anak berambut gimbal, tokoh masyarakat, dan orang-orang yang berkaitan dengan tradisi itu. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menemukan makna sakral Karena masyarakat Dieng percaya dengan anak yang berambut gimbal itu ada yang menunggu yakni khodam (penunggu), maka anak yang berambut gimbal tidak bisa dicukur sembarangan. Anak yang berambut gimbal dapat dicukur jika anak yang berambut gimbal itu menginginkannya dan bebana (permintaan) anak tersebut dapat dipenuhi. Dimensi sakral pada upacara ruwatan rambut gimbal mandiri masih terpeliharanya mitos-mitos yang menyangkut tradisi tersebut, yaitu terdapat hubungan dengan sing mbaurekso atau leluhur yang menempati daerah Dieng termasuk desa karangtengah. Masih menghargai keberadaan anak yang berambut gimbal dan adanya hubungan kesakralan antara anak dan keluarga yang berambut gimbal karena sedang berhubungan dengan leluhur mereka. Kata kunci: Sakral, Tradisi, Budaya, Ruwatan, Rambut Gimbal.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Filsafat dan Epistemologi
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 26 Mar 2024 04:25
Last Modified: 26 Mar 2024 04:25
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20198

Actions (login required)

View Item View Item