PERSEPSI MASYARAKAT DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TERHADAP TRADISI CUCUK LAMPAH DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA

Novitasari, Yusita Kurnia (2024) PERSEPSI MASYARAKAT DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN TERHADAP TRADISI CUCUK LAMPAH DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi Yusita Kurnia AFI(3).pdf

Download (2MB)

Abstract

Tradisi cucuk lampah merupakan salah satu tradisi peninggalan dari nenek moyang yang telah diwariskan secara turun temurun di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Tradisi ini dipercaya sebagai penolak bala atau gangguan dari roh jahat ketika mengadakan acara pernikahan. Cucuk lampah diperankan oleh seorang laki-laki yang mempunyai karakter berwibawa layaknya seorang senopati atau kesatriyo. Tugasnya sebagai pemimpin barisan saat kirab pengantin dan bertanggung jawab atas keselamatan rombongannya. Tetapi cucuk lampah yang dijumpai di Desa Tegowanu Wetan ialah seorang laki-laki yang karakternya menyerupai seorang perempuan mulai dari pakaian, gaya bicara, dan gaya berjalan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang bagaimana persepsi masyarakat Desa Tegowanu Wetan terhadap cucuk lampah yang mengubah karakter aslinya. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dan menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan. Sumber data primer diperoleh dari wawancara kepada tokoh masyarakat, penari cucuk lampah, dan orang yang berkaitan dengan tradisi ini, dokumentasi cucuk lampah, dan observasi terhadap tradisi cucuk lampah. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan judul penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah tradisi cucuk lampah dilakukan setelah upacara panggih pengantin. Penari cucuk lampah menjemput pengantin dari pelaminan menuju tempat ganti busana dan mengantarkan kembali ke pelaminan. Tarian ini dilakukan di sepanjang jalan yang dilalui pengantin, yaitu dari kajang malang menuju pelaminan. Penari cucuk lampah diikuti oleh dua pengapit, empat pager ayu, 2 satriyo kembar, kedua pengantin, orang tua masing-masing mempelai, saudara kandung, dan bridesmaid. Penari cucuk lampah juga diiringi dengan alunan musik dengan tujuan agar tariannya sesuai dengan irama musik dan rombongannya juga dapat mengikuti gerakannya. Cucuk lampah yang melakukan cross gender dilatarbelakangi oleh masyarakat yang mulai bosan dengan penampilannya. Persepsi masyarakat Desa Tegowanu Wetan terhadap fungsi cucuk lampah cross gender, diantaranya sebagai sarana silaturrahim, sarana hiburan, sarana nilai ekonomis, dan pelestarian budaya. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Tradisi, Cucuk Lampah, Cross Gender.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Kebudayaan Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 26 Mar 2024 20:21
Last Modified: 26 Mar 2024 20:21
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20226

Actions (login required)

View Item View Item