KETAHANAN KELUARGA ANGGOTA PRAJURIT TNI AD PERSPEKTIF MUBADALAH (Studi Kasus Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Ambarawa)

, Okky Maulana Akbar (2024) KETAHANAN KELUARGA ANGGOTA PRAJURIT TNI AD PERSPEKTIF MUBADALAH (Studi Kasus Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Ambarawa). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
OKKY MAULANA AKBAR_33010190033_KETAHANAN KELUARGA ANGGOTA PRAJURIT TNI AD PERSPEKTIF MUBADALAH.pdf

Download (3MB)

Abstract

Keluarga yang bahagia dan harmonis pasti memiliki ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan keterpisahan, tempramen yang keras, dan peran unik dari anggota TNI. Faktor seperti permasalahan ekonomi, pengendalian diri, dan tanggung jawab dalam pekerjaan memengaruhi ketahanan keluarga prajurit TNI AD di Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Ambarawa. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan dua pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana praktik dalam membangun ketahanan keluarga anggota prajurit TNI AD Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Ambarawa? 2. Bagaimana ketahanan keluarga anggota prajurit TNI AD Batalyon Kavaleri 2/Turangga Ceta Amabarawa perspektif mubadalah? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif dan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Data primer diperoleh dari sepuluh informan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, sementara data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menganalisa lima pilar penyangga dalam kehidupan rumah tangga seperti: komitmen pada ikatan janji yang kokoh sebagai amanah Allah SWT (mitsaqan ghalizan), prinsip berpasangan dan berkesalingan (zawaj), saling memperlakukan dengan baik (mu’asyarah bilma’ruf), kebiasaan saling berembuk (musyawarah), dan perilaku saling memberi kenyamanan atau kerelaan (taradhin). Hasil penelitian ini menunjukkan: 1. kebanyakan pasangan suami dan istri mencari nafkah untuk meningkatkan stabilitas keuangan keluarga, namun tidak lepas dalam memperhatikan pola pengasuhan anak dan membagi waktu dengan bijaksana. Mereka menjalankan peran tersebut dengan kerja sama, interaksi, dan tanggung jawab, tidak hanya dalam aspek pendidikan dan kesejahteraan anak-anak, tetapi juga dalam pengambilan keputusan keluarga. 2. Dengan memegang teguh komitmen pada ikatan pernikahan sebagai amanah Allah SWT (mitsaqan ghalizan), keluarga mampu menghadapi tantangan hidup dengan kokoh. Prinsip berpasangan dan berkesalingan (zawaj) memperkuat kekuatan dan menciptakan lingkungan keluarga yang stabil. Saling memperlakukan dengan baik (mu'asyarah bilma'ruf), melibatkan kesadaran dan keterlibatan aktif semua anggota keluarga, membentuk dasar penting untuk menciptakan ketahanan keluarga yang kokoh, seimbang, dan harmonis. Kebiasaan saling berembuk (musyawarah) dan komunikasi yang baik membentuk dasar kuat sebuah keluarga, fokus pada kebutuhan bersama merupakan faktor penting dalam menciptakan ketahanan keluarga di lingkungan militer. Perilaku saling memberi kenyamanan atau kerelaan (taradhin) membutuhkan kesadaran akan pentingnya komunikasi efektif, dukungan emosional, dan manajemen emosi positif dalam menjaga kesimbangan rumah tangga.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 27 Mar 2024 20:07
Last Modified: 27 Mar 2024 20:07
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20276

Actions (login required)

View Item View Item