KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Tinjaun Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir)

Firdaus, Silmi Qonitat Al (2024) KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Tinjaun Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Tinjauan Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir).pdf

Download (2MB)
[img] Text
KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Tinjauan Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir).pdf

Download (987kB)
[img] Text
KEPEMIMPINAN DALAM AL-QUR’AN (Tinjauan Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir).pdf

Download (987kB)

Abstract

Skripsi ini hasil dari penelitian kepustakaan (library research) dengan judul “Kepemimpinan Perempuan dalam Al-Qur’an (Tinjauan Qira’ah Mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir”, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni pengumpulan data diperoleh melalui kajian teks dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana metode teori Faqihuddin Abdul Kodir dalam menafsirkan Qs. an-Nisa’/4: 34 tentang kepemimpinan perempuan dan analisis berdasarkan penafsiran Faqihuddin Abdul Kodir. Faqihuddin Abdul Khodir melakukan oenafsiran dalam kitab Qiroah mubadalah, metode qira’ah mubadalah digunakan untuk interpretasi teks-teks Islam dapat diringkas dalam tiga tahap yang perlu dilalui. Langkah pertama, yaitu menemukan dan menegaskan prinsip-prinsip nilai Islam dari teks-teks yang bersifat menyeluruh sebagai dasar dalam memaknai. Kedua, yaitu menemukan gagasan utama yang terekam dalam teks-teks yang akan diinterpretasikan. Ketiga, menuliskan gagasan yang ditemukan pada teks (dari proses langkah kedua) kepada gender yang tidak disebutkan dalam teks. Temuan penelitian ini: Kepemimpinan perempuan Al-Qur’an menurut Fqihuddin dalam metode qira’ah mubadalah, laki-laki dan perempuan merupakan subjek yang disasar dan disapa dalam ayat kepemimpinan pada QS. an-Nisa’/4:34, keduanya sama-sama dikenai tanggung jawab dan kewajiban terhadap tugas dan peran dalam berumah tangga. Ketika menjadi pemimpin di ruang publik, mereka harus bertanggungjawab dan memastikan kebijakan-kebijakan publik yang diambil juga memberikan kemaslahatan pada masyarakat secara umum, serta menjamin kesejahteraan dan mewujudkan keadilan sosial secara menyeluruh. Pemaknaan qira’ah mubadalah pada QS. an-Nisa’/4: 34 yang menjunjung tinggi kesetaraan gender ini dapat melahirkan relasi antara laki-laki dan perempuan dan menghindarkan sikap otoriter, ketimpangan dan dominasi salah satu pihak kepada pihak lainnya baik dalam ruang domestik maupun ruang publik. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kesalingan, Mubadalah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 28 Mar 2024 19:42
Last Modified: 28 Mar 2024 19:42
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20325

Actions (login required)

View Item View Item