Prehati, (2024) HUBUNGAN RESILIENSI DAN IMPOSTOR SYNDROME DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA SISWA-SISWI SMAN 1 BRINGIN. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
PREHATI 43040200107 PI.pdf Download (5MB) |
|
Text
PREHATI 43040200107 PI.pdf Download (5MB) |
|
Text
PREHATI 43040200107 PI.pdf Download (5MB) |
|
Text
PREHATI 43040200107 PI.pdf Download (5MB) |
Abstract
Prehati. 2024. Hubungan Resiliensi dan Impostor Syndrome dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja pada Siswa-siswi SMAN 1 Bringin. Tahun 2024. Skripsi, Salatiga: Program Studi Psikologi Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Reza Ahmadiansah, M.Si. Kata Kunci: resiliensi, impostor syndrome, kesiapan menghadapi dunia kerja Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan resiliensi dan impostor syndrome dengan kesiapan menghadapi dunia kerja pada siswa-siswi SMAN 1 Bringin. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif, serta menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII MIPA SMAN 1 Bringin dengan jumlah 136 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel resiliensi (X1) sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa resiliensi berhubungan dengan kesiapan menghadapi dunia kerja. Maka dapat disimpulkan Ha diterima. Artinya, terdapat korelasi positif antara tingkat resiliensi dengan tingkat kesiapan menghadapi dunia kerja pada siswa-siswi kelas XII MIPA SMAN 1 Bringin. Sedangkan variabel impostor syndrome (X2) sebesar 0,375 > 0,05. Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan negatif antara impostor syndrome dengan kesiapan menghadapi dunia kerja pada siswa-siswi kelas XII MIPA SMAN 1 Bringin. Selain itu, diperoleh nilai R² (R Square) adalah 0,346 atau 34,6%. Serta, tingkat pengaruh variabel independen resiliensi dan impostor syndrome dengan kesiapan menghadapi dunia kerja sebesar 34,6%. Hal ini menunjukkan bahwa jika resiliensi semakin tinggi dalam diri individu, maka individu tersebut semakin siap dalam menghadapi dunia kerja. Begitupun sebaliknya, jika resiliensi semakin rendah dalam diri individu, maka individu tersebut semakin tidak mampu menghadapi dunia kerja. Sedangkan, jika impostor syndrome semakin tinggi pada diri individu, maka individu tersebut semakin tidak mampu dalam menghadapi dunia kerja. Begitupun sebaliknya jika, impostor syndrome semakin rendah dalam diri individu, maka individu tersebut semakin mampu menghadapi dunia kerja.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 20 May 2024 02:24 |
Last Modified: | 20 May 2024 02:24 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20515 |
Actions (login required)
View Item |