KONSEP UKHUWAH DALAM ALQURAN (Studi Komperatif Tafsir Fi Dzilalil Quran)

darojat, Ilham (2024) KONSEP UKHUWAH DALAM ALQURAN (Studi Komperatif Tafsir Fi Dzilalil Quran). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI_ILHAM DAROJAT_530202000096..pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI_ILHAM DAROJAT_530202000096..pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan supaya memahami makna konsep Ukhuwah yang diteliti melalui ayat-ayat Ukhuwah dalam Alquran sebagai mediasi agar sampai pada taraf khaira ummah, dimana antar kubu dalam agama Islam tidak Saling merasa sebagai golongan yang lebih baik dibanding golongan lainnya dalam hal akidah maupun syari’at. Pernyataan utama yang dijawab dalam penelitian ini di antaranya: Pertama, bagaimana penafsiran Hamka terkait ayat Ukhuwah dalam Alqur’an? Kedua, bagaimana penafsiran Sayyid Qutb terkait ayat Ukhuwah dalam Alqur’an? Ketiga, apa persamaan dan perbedaan konsep Ukhuwah menurut penafsiran Hamka dan Sayyid Qutb? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam memperoleh data peneliti menggunakan metode library search. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan metode analisis komparatif. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa, Baik Hamka maupun Sayyid Qutb menekankan pentingnya memahami perasaan dan tanggung jawab terhadap individu lain serta kebutuhan akan adab dan norma dalam berhubungan sosial. Keduanya menyoroti pentingnya kesadaran diri, empati, dan perlunya berinteraksi dengan sopan santun. Kedua penafsir juga menegaskan larangan terhadap perilaku yang merendahkan atau mencela orang lain. Mereka menekankan bahwa menghina atau mencela orang lain tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang yang beriman. Larangan ini juga berlaku bagi kaum wanita, dan semua manusia diingatkan bahwa mereka memiliki kekurangan dan kesalahan. Perbedaan kedua mufassir tersebut dalam menafsirkan ayat Ukhuwah terletak pada Penekanan pada Pendamaian dan Perdamaian, Hamka menekankan pentingnya perdamaian dan menjadi jembatan pendamai antara dua pihak yang bertikai. Dia menyarankan agar orang yang hendak mendamaikan dua golongan tersebut ikut memerangi pihak yang enggan untuk berdamai sampai dia tumbang dan berkenan untuk mengambil jalan perdamaian sebagai sebuah solusi. Sementara itu, Sayyid Qutb menafsirkan ayat tersebut secara lebih umum tentang pentingnya memahami norma-norma psikologis dan etika dalam berinteraksi dengan orang lain.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 02 Jul 2024 01:57
Last Modified: 02 Jul 2024 01:57
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/20852

Actions (login required)

View Item View Item