PENGELOLAAN HARTA WARIS PRODUKTIF DARI HARTA WARIS YANG BELUM DIBAGI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Keluarga Alm. Bapak Wasito Miharjo di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang )

saputra, Nur wachid (2024) PENGELOLAAN HARTA WARIS PRODUKTIF DARI HARTA WARIS YANG BELUM DIBAGI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Keluarga Alm. Bapak Wasito Miharjo di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang ). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi Nur Wachid Saputra full print new.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Skripsi Nur Wachid Saputra full print new.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Skripsi Nur Wachid Saputra full print new.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Nur Wachid Saputra. 2024. Pengelolaan Harta Waris Produktif Dari Harta Waris Yang Belum Dibagi Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Keluarga Alm. Bapak Wasito Miharjo di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Prodi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri Salatiga. Kata Kunci: Pengelolaan, Harta Waris, Produktif, Belum Dibagi, Hukum Islam, Istihsan, Pembagian waris berkaitan dengan harta waris yang sudah jelas mengenai besarnya bagian-bagian untuk masing-masing ahli warisnya. Berbeda halnya dengan yang terjadi di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang dimana harta waris yang seharusnya sudah dibagi, belum dilakukan upaya pembagian terhadap harta tersebut. Yang terjadi adalah para ahli waris melakukan pengelolaan terhadap harta waris tersebut. Pengelolaan harta waris yang dilakukan para ahli waris di dusun Blaburan akan dikaji menggunakan hukum islam yaitu Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mana fokus analisa peneliti adalah pada bagaimana hukum islam khususnya Kompilasi Hukum Islam memandang permasalahan yang terjadi di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang. Menelaah kasus dengan landasan istihsan dimana para ahli waris melakukan pengelolaan harta waris tersebut secara bersama-sama dan meniggalkan beberapa harta waris yang tertunda pembagiannya yang bukan termasuk kedalam harta yang produktif atau menghasilkan. Sumber data yang dihasilkan utamanya adalah dari wawancara langsung kepada para pelaku pengelolaan harta waris tersebut yaitu para ahli warisnya. KHI memperbolehkan pengelolaan yang dilakukan ahli waris terkait harta waris tanah pertanian kurang dari dua hektar. Namun, dalam hal salah satu ahli waris yang membutuhkan uang, maka lahan tersebut dapat dimiliki seseorang atau lebih ahli waris dengan cara membayar harganya kepada ahli waris yang berhak sesuai bagian-bagiannya.Selanjutnya jika dilihat dengan landasan istihsan bahwa apa yang dilakukan oleh para ahli waris tersebut adalah karena dasar kesepakatan dan kemanfaatan hasil harta yang ditinggalkan. Bahwa harta peniggalan khususnya lahan pertanian (sawah) tersebut akan lebih memilik manfaat kepada para ahli waris apabila dikelola secara bergantian daripada membaginya. Hal ini karena hasil pengelolaan tersebut bisa dirasakan oleh semua ahli waris dalam jangka waktu yang lama.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Keislaman
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 26 Jul 2024 15:03
Last Modified: 26 Jul 2024 15:03
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/21417

Actions (login required)

View Item View Item