Konseling Individu Dengan Terapi Self Management Untuk Mengurangi Insomnia Pada Siswa Di MTs Negeri 2 Sragen

adila, Nisa (2024) Konseling Individu Dengan Terapi Self Management Untuk Mengurangi Insomnia Pada Siswa Di MTs Negeri 2 Sragen. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)
	Text REVISI NISA KEDUA (5).pdf Download (2MB)

Abstract

Adila, Nisa. 2024. Konseling Individu dengan Terapi Self Management untuk Mengurangi insomnia Pada Siswa di MTs Negeri 2 Sragen. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Sya’ban Maghfur, M.Pd.I. Kata kunci: Konseling Individu, Terapi Self Management, dan Insomnia Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya gangguan tidur yang dialami siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat insomnia pada siswa dan mengetahui apakah konseling individu dengan terapi self management dapat mengurangi insomnia pada siswa di MTs Negeri 2 Sragen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pre-test dan post-test design dengan treatmen sebelum postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-F dan VII-G MTs Negeri 2 Sragen. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposif sampling dan didapat 6 subjek di kelas eksperimen. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa konseling individu dengan terapi self management efektif untuk mengurangi insomnia pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata skor 67 menjadi menurun dalam kategori rendah dengan rata-rata hasil skor 43. Misalnya, siswa dengan inisial NS, yang sebelumnya berada dalam kategori tinggi yaitu 68, kini memiliki skor 46 yang masuk dalam kategori rendah. Kemudian FM yang sebelumnya memiliki skor 65 termasuk kategori tinggi, kini memiliki skor 45 yang berarti rendah, dan menunjukkan penurunan tingkat insomnia. Sementara itu, CDP yang sebelumnya memiliki skor 63 dan kini menjadi 38 yang artinya rendah. Kemudian JLP yang awal mula memiliki skor 66 yang berarti tinggi kini menjadi 47 yang masuk kategori rendah. Adapula GW skor awal 70 masuk kategori tinggi kemudian mengalami penurunan menjadi 39 yang berarti rendah, dan yang terakhir BW skor awal adalah 70 kemudian menurun menjadi 43. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis uji paired sample test, uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil pretest dan postest yang dilakukan siswa. Hasil uji di peroleh nilai Sig kurang dari 0,05 (<0,05) untuk hasil pretest dan postest yaitu 0,000 < 0,05, mengacu pada dasar pengambilan keputusan uji paired sample test maka disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.

Actions (login required)

View Item