MAKNA PENANDA DAN PETANDA DALAM LAGU “MAN ANA” KARYA AL-IMAM AL-HABIB UMAR AL- MUHDHOR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE)

Absor, Danang Ulil (2024) MAKNA PENANDA DAN PETANDA DALAM LAGU “MAN ANA” KARYA AL-IMAM AL-HABIB UMAR AL- MUHDHOR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE). Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)
	Text skripsi_danang.pdf Download (1MB)

Abstract

Musik merupakan salah satu media dalam kegatan komunikasi guna menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda. Lagu Man Ana merupakan lagu berbahasa Arab dengan tema kecintaan seorang murid kepada gurunya. Dalam lagu ini terkandung banyak pesan tersirat yang harus diteliti lebih dalam, sehingga peneliti menggunakan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure yakni penanda dan petanda sebagai sarana memperoleh pesan tersirat tersebut. Peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand de Saussure. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan studi kepustakaan. Penyajian data dilakukan dengan membagi setiap bait dalam tabel yang kemudian dianalisis dengan teori Ferdinand de Saussure. Hasil dari penelitian terhadap lagu Man Ana ini adalah terdapat hubungan penanda dan petanda yang bekerjasama dalam membangun makna dalam lagu agar pendengar ikut merasakan sensasi emosional pengarang. Penciptaan lagu Man Ana tidak hanya sebagai hiburan semata, melainkan juga terdapat pesan pembelajaran seperti tawadhu’, mencintai dan hormat pada guru, tunduk dan patuh pada guru selama perintahnya tidak keluar dari jalur syari’at, serta sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi segala cobaan. Kata kunci: Semiotika, Penanda dan Petanda, Lirik Lagu Man Ana.

Actions (login required)

View Item