KEPEMIMPINAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA DUSUN BAKALAN (PERSPEKTIF EFEKTIVITAS HUKUM SOERJONO SOEKANTO DAN SIYASYAH SYAR’IYYAH)

Ernawati, (2024) KEPEMIMPINAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA DUSUN BAKALAN (PERSPEKTIF EFEKTIVITAS HUKUM SOERJONO SOEKANTO DAN SIYASYAH SYAR’IYYAH). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI_ERNAWATI_33030190070.pdf

Download (4MB)

Abstract

Kepemimpinan perempuan dalam ranah publik masih menjadi isu yang kontroversi pada sebagian masyarakat Indonesia. Namun, beberapa daerah telah menunjukkan keberanian untuk membuka peluang bagi perempuan untuk menduduki posisi strategis, termasuk sebagai kepala desa atau kepala dusun. Salah satunya adalah Desa Bakalan yang dikenal sebagai pelopor dalam menerapkan kepemimpinan perempuan di tingkat dusun, jauh sebelum desa-desa lain mengikuti jejaknya. Maka, dirumuskan bagaimana kepemimpinan perempuan dalam perspektif Efektivitas hukum Soerjono Soekanto dan Siyasyah Syar’iyyah pada kepemimpinan perempuan sebagai kepala dusun di Dusun Bakalan, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan perempuan sebagai kepala dusun dalam perspektif efektivitas hukum Soerjono Soekanto dan Siyasyah Syar’iyyah di Dusun Bakalan Desa Kemambang Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan field research, yakni merupakan penelitian yang dilakukan dengan fokus utama peneliti adalah masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber yang dilakukan dengan cara melakukan pengecekan pada data yang telah diperoleh dari berbagai sumber data seperti hasil wawancara dengan kepala dusun, arsip, maupun dokumen lainnya yang telah diperoleh mengenai kepemimpinan perempuan dalam efektivitas hukumm perspektif soerjono soekanto dan Siyasyah Syar’iyyah. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Kepemimpinan perempuan sebagai kepala dusun di Dusun Bakalan telah menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang tidak arogan, durasi kepemimpinan yang panjang, dan kemampuan mengelola konflik internal dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas, kemajuan, dan harmoni dalam komunitas. Meskipun ada pandangan umum bahwa laki-laki lebih cocok untuk peran tersebut, kinerja kepemimpinan Kepala Dusun Bakalan membuktikan bahwa kemampuan dan dedikasinya tidak tergantung pada jenis kelamin. (2) Menurut teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto, kepemimpinan perempuan di Dusun Bakalan belum efektif karena masih ada ketidakpatuhan masyarakat dan kurangnya koordinasi petugas hukum. Namun, dalam perspektif siyayah syar’iyyah, perempuan diperbolehkan menjadi kepala dusun karena posisi tersebut merupakan kepemimpinan di lingkup kecil, dan tidak diperbolehkan menjadi pemimpin tertinggi negara.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 18 Oct 2024 04:21
Last Modified: 18 Oct 2024 04:21
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/21711

Actions (login required)

View Item View Item