STUDI KOMPARASI KONSEP ETIKA DEONTOLOGI MENURUT IMMANUEL KANT DAN WILLIAM DAVID ROSS

, Tyina Sahara (2024) STUDI KOMPARASI KONSEP ETIKA DEONTOLOGI MENURUT IMMANUEL KANT DAN WILLIAM DAVID ROSS. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)
[img] Text
SKRIPSI TYINA SAHARA 53050200041 REVISI.docx_090712.pdf

Download (801kB)

Abstract

Masalah etika deontologi dapat muncul dalam tindakan individu maupun organisasi ketika mereka mengalami dilema moral. Dalam mengahadapi dilema moral, individu atau organisasi dapat menggunakan etika deontologi sebagai panduan dalam membuat keputusan moral yang baik. Peneliti menggunakan etika deontologi Immanuel Kant dan William David Ross untuk memperdalam pemahaman tentang prinsip-prinsip moral yang mendasari tindakan dalam berbagai konteks. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian komparatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka, peneliti menggunakan buku tentang etika karya Immanuel Kant dan William David Ross sebagai sumber data primer. Adapun analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, verstehen, dan komparasi untuk menguraikan dan membandingkan konsep etika deontologi dari kedua tokoh tersebut. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Immanuel Kant dan William David Ross menekankan betapa pentingnya moral berdasarkan kewajiban. Mereka menilai moralitas tindakan berdasarkan prinsip-prinsip yang mendasari tindakan, bukan dari akibatnya. Kant percaya bahwa manusia sebagai makhluk rasional harus dapat menentukan prinsip moral yang dapat digunakan sebagai hukum universal, yang berarti prinsip moral harus logis dan konsisten. Sedangkan, prinsip utama Ross adalah kewajiban prima facie, yang berarti kewajiban pertama hanya berlaku sampai ada kewajiban lain yang lebih signifikan. Ross menekankan pentingnya konteks dan evaluasi situasional. Dalam menghadapi situasi yang kompleks, pendekatan Kant cenderung kaku dan tidak memberikan banyak ruang untuk perbaikan. Kewajiban prima facie memungkinkan perubahan dalam situasi tertentu, sementara kewajiban moral dapat bertentangan dengan satu sama lain, yang menyebabkan pertimbangan yang lebih sulit. Pendekatan Ross lebih kontekstual dan fleksibel karena ia bergantung pada pengalaman dan intuisi moral.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Filsafat dan Epistemologi
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 23 Oct 2024 04:22
Last Modified: 23 Oct 2024 04:22
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/21888

Actions (login required)

View Item View Item