PERKEMBANGAN TRADISI HAUL SYAWALAN DI GUNUNG GIYANTI DESA PASANGSARI KECAMATAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 1977-2018

MAR'AH, SITI BAROATUL (2024) PERKEMBANGAN TRADISI HAUL SYAWALAN DI GUNUNG GIYANTI DESA PASANGSARI KECAMATAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 1977-2018. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSWEETTT Revisi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSWEETTT Revisi.pdf

Download (1MB)

Abstract

Mar’ah, Siti Baroatul, 2024, Perkembangan Tradisi Haul Syawalan di Gunung Giyanti Desa Pasangsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang Tahun 1977- 2018. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora. Program Studi Sejarah Peradaban Islam. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing: Suesthi Maharani, M.Pd. Upacara tradisi yang berkembang di desa Pasangsari sering dikenal dengan Tradisi Haul Syawalan. Tradisi Haul Syawalan ini dilaksanakan di puncak bukit Gunung Giyanti. Pelaksanaan kegiatan tradisi Syawalan digelar pada setiap tahunnya di Gunung Giyanti, serta tradisi Haul Syawalan untuk memperingati wafatnya tokoh ulama yang dimakamkan di Gunung Giyanti tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum desa Pasangsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang 1977, sejarah Syawalan di Gunung Giyanti 1977-1987, dan perkembangan Syawalan di Gunung Giyanti tahun 1987-2018. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen dan wawancara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Kemudian dengan wawancara tersebut peneliti melakukan teknik analisis data yakni dengan menganalisis hasil wawancara yang sudah dilakukan serta menyaring beberapa informasi yang sudah diperoleh. Adapun hasil penelitian ini diketahui bahwa (1) Kondisi umum desa Pasangsari pada tahun 1977, mayoritas masyarakat desa Pasangsari bermata pencaharian sebagai petani. Letak desanya yang berada di lereng Gunung ix Sumbing dan tanah subur, banyak masyarakat yang memanfaatkan lahannya. Masyarakat desa Pasangsari yang mayoritas beragama Islam masih kental dengan budayanya terutama terkait dengan keagamaan seperti, kegiatan tradisi Haul, Mauludan, Suronan, dan lain sebagainya. (2) Sejarah Haul Syawalan di Gunung Giyanti pada tahun 1977 berasal dari sebuah kegiatan ziarah makam ulama, kemudian kegiatan ziarah tersebut dilaksanakan pada bulan Syawal sehingga kegiatan tersebut sering dikenal dengan tradisi Syawalan. Tradisi Syawalan di Gunung Giyanti masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut sebagai ngalap berkah para ulama yang sudah meninggal. (3) Perkembangan Haul Syawalan di Gunung Giyanti pada tahun 1987-2018 memberikan hal yang positif, baik dari segi jumlah pengunjung yang mengikuti Syawalan, sarana dan prasarana. Selain itu, tradisi Syawalan mengalami perkembangan dalam hal pelaksanaan kegiatan, pada awalnya hanya dilaksanakan ziarah, dan harinya tidak menetap. Setelah mengalami perkembangan yakni dengan ditambahnya kegiatan ziarah dan tahlil massal yang dilaksanakan selama dua hari satu malam dimulai sore hari hingga pagi hari serta ditambahnya kegiatan pengajian akbar. Kata Kunci: Tradisi Syawalan, Gunung Giyanti, Desa Pasangsari, Penelitian Sejarah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Kebudayaan Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 25 Oct 2024 17:01
Last Modified: 25 Oct 2024 17:01
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22001

Actions (login required)

View Item View Item