PENYELESAIAN NUSYUZ DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SURUH PERSPEKTIF IMAM NAWAWI AL-BANTANI

Faizah, Putri Kharismatul (2024) PENYELESAIAN NUSYUZ DI DESA SUKOREJO KECAMATAN SURUH PERSPEKTIF IMAM NAWAWI AL-BANTANI. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI PUTRI KHARISMA.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI PUTRI KHARISMA.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI PUTRI KHARISMA.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI PUTRI KHARISMA.pdf

Download (3MB)

Abstract

Faizah, Putri Kharismatul. 2024. Penyelesaian Nusyuz di Desa Sukorejo Kecamatan Suruh Perspektif Imam Nawawi al-Bantani. Skripsi. Fakultas Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Yahya., S. Ag., M.H.I. Kata kunci: Penyelesaian, Nusyuz, Imam Nawawi al-Bantani Nusyuz-nya istri ialah ketika ia tidak mau melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi terhadap suami, yakni taat kepada suami dan menjaga muru’ah suami baik saat suami di rumah maupun tidak. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor pemicu terjadinya nusyuz dan bagaimana bentuk nusyuz dan prosedur penyelesaian nusyuz di Desa Sukorejo Kecamatan Suruh. Jenisppenelitian yang digunakan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini ialah penelitian kualitatif yang berbentuk deskriptif dengan menggunakanmmetode penelitian lapangan (field research). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialahspendekatan yuridissempiris. Kemudian data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan beberapa informan. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Imam Nawawi al-Bantani dalam beberapa kitabnya, yakni Kitab Uqud al-Lujain, Kitab Qut al-Habib al-Gharib dan Kitab Nihayah az-Zain fi Irsyadil Mubtadi’in. Kemudian keabsahan data dalam penelitian ini dicek menggunakan teknik triangulasi. Nusyuz yang terjadi di Desa Sukorejo Kecamatan Suruh dilakukan oleh istri. Faktor-faktor penyebab terjadinya yaitu perasaan tidak dihargai, ketidakstabilan ekonomi, tidak adanya keturunan, dan ketidakjujuran anak tiri. Bentuk nusyuznya meliputi minggat (kabur dari rumah suami) yang diselesaikan dengan penasihatan dan mediasi, kekerasan verbal yang diselesaikan dengan penasihatan dan pendiaman, dan sikap acuh tidak acuh istri terhadap suami yang diselesaikan dengan penasihatan dan pisah ranjang. Dalam perspektif Imam Nawawi, penyelesaian bentuk nusyuz yang pertama dengan penasihatan sudah sesuai karena dilakukan dengan cara yang baik dan berisikan peringatan tentang akibat nusyuz sedangkan mediasi juga sudah sesuai karena bentuk nusyuz sudah beralih ke syiqaq. Penyelesaian bentuk nusyuz yang kedua dengan penasihatan juga sudah sesuai dan sedangkan pendiaman terhadap istri kurang sesuai karena suami tidak mengajak komunikasi. Sedangkan penyelesaian bentuk nuysuz yang ketiga, yakni penasihatan dan pisah ranjang meski lebih dari tiga hari sesuai karena suami tetap berkomunikasi dan ada alasan syar’i yaitu pendidikan kepada istri agar tidak nusyuz kembali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Keislaman
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 28 Oct 2024 16:46
Last Modified: 28 Oct 2024 16:46
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22102

Actions (login required)

View Item View Item