Hidayah, Siti Nur (2024) HADIS TENTANG MENDO’AKAN ORANG BERSIN (STUDI MA’ANIL HADIS YUSUF QARDHAWI). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
HIDAYAH_02 SKRIPSI CETAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
HIDAYAH_02 SKRIPSI CETAK.pdf Download (1MB) |
Abstract
Bersin merupakan salah satu nikmat yang senantiasa Allah berikan dalam diri kita bahkan setelah bersin tubuh akan terasa lebih ringan tanpa ada rasa yang tertahan di dalam hidung. Banyak orang lupa bahkan tidak tahu bahwa bersin merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Nikmat Allah yang nampak kecil namun memiliki dampak hebat jika ditinjau dari segi kesehatan bersin adalah satu satu bentuk pertahanan diri dari serangan virus maupun bakteri yang hendak menyerang tubuh. Kenyataan tersebut sangat jelas bahwa bersin bukanlah sekedar rutinitas semata tetapi juga memiliki manfaat yang cukup besar bagi tubuh dan nampaknya inilah hikmah dari dianjurkannya bertahmid setelah bersin. Penelitian ini difokuskan pada kitab shahihain yaitu kitab Shahih Bukhari, sehingga pada penelitian ini penulis merumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana ma’anil hadis menurut Yusuf Qardhawi?, 2) Bagaimana Kualitas Hadis Mendo’akan Orang Bersin? dan 3) Bagaimana aplikasi pemahaman hadis mendo’akan orang bersin?. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskripsi. Adapun objek material dari penelitian ini ialah konsep bersin dalam islam dan objek formalnya ialah kitab shahih bukhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan metode library research (kepustakaan). Kemudian posisi hadis dalam penelitian ini sebagai data, maka teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui Takhrij Hadis. Temuan dari penelitian ini adalah pertama, peneliti menemukan ma’anil hadis menurut yusuf qardhawi yaitu ilmu yang mengungkap unsur-unsur metodologis untuk memahami hadits Nabi Muhammad Saw. Dalam ma’anil ini terdapat biografi yusuf qardhawi, pendidikan dan karya-karyanya, dan ada konsep ma’anil hadis yang terdiri dari prinsip-prinsip dan langkah-langkah ma’anil hadis menurut yusuf qardhawi. Kedua, peneliti juga menemukan hadis tentang mendo’akan orang bersin terdapat 3 jalur. Adapun rincian riwayatnya ialah: Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud dan Musnad Ahmad. Kemudian dari 3 jalur tersebut terdapat syahid dan mutabi’. Peneliti memilih salah satu sanad dari 3 riwayat sebagai fokus penelitian, yaitu Shahih Bukhari yang menerima hadis dari Abu Hurairah, dari Abi Shalih, dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah Aziz bin Salamah, lalu dari Malik bin Ismail sebagai sanad terakhir. Sanad ini shahih karena rawinya saling bersambung dan dinilai sudah mencukupi penilaian adil dan dhabit. Seluruh matan hadis juga shahih sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah. ketiga, Asbabul wurud suatu hadis adalah ilmu yang mengetahui sebab-sebab dan zaman (konteks) dari hadis tersebut. Ini berbeda dalam studi Al-Qur'an dan tafsir. Asababul wurud hadis adalah alat yang mudah dipahami yang memungkinkan kita untuk mengetahui latar belakang suatu hadis yang diucapkan oleh Nabi atau mengapa Nabi melakukan sesuatu. Dengan demikian, konteks hadis memungkinkan pemahaman literer. Kata Kunci : Bersin, Shahihain, Takhrij Hadis, Asbabul Wurud
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Hadits |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 30 Oct 2024 21:17 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 21:17 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22336 |
Actions (login required)
View Item |