KONSEP AS-SULHU DALAM AL-QUR'AN (Studi kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah AAz-Zuhaili)

permana, Sandy setyawan (2024) KONSEP AS-SULHU DALAM AL-QUR'AN (Studi kitab Tafsir Al-Munir Karya Wahbah AAz-Zuhaili). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Konsep As-Shulhu dalam Al-Qur'an Tafsir Al-Munir.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang konsep as-sulhu yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an terhadap Tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaili. Latar belakang penulisan skripsi ini adalah ketertarikan penulis mengenai kata as-sulhu dalam perspektif Al-Qur'an, karena itu merupakan bahasan yang sangat signifikan disaat banyak kerusakan terjadi di berbagai aspek kehidupan yang tentunya sangat membutuhkan perdamaian atau perbaikan-perbaikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan tematik. Pendekatan tematik adalah metode untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melaporkan pola-pola atau tema dalam suatu data. Adapun sumber data primernya adalah al-Qur’an surat an-Nisa ayat 128, al-Hujurat ayat 9, dan al-A’raf ayat 85 dan, Tafsir Al-Munir. Dan sumber data sekundernya berupa buku pendukung dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini adalah kata as-Sulhu menurut bahasa artinya damai, sedangkan menurut istilah yaitu perjanjian perdamaian di antara dua pihak yang berselisih. Konsep As-Sulhu dalam al-Qur’an dibagi menjadi tiga antara lain : perdamaian rumah tangga, perrdamaian sesama muslim, dan perdamaian sosial ekonomi Konsep As-Sulhu yang pertama adalah perdamaian dalam rumah tangga yang terdapat pada surat an-Nisa ayat 128 yang membahas tentang masalah rumah tangga yang memungkinkan akan terjadinya Nusyuz. Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Tafsir al-Munir menafsirkan ayat ini dengan memberi langkah dan cara-cara menangani perselisihan di antara suami istri, serta menuturkan tiga kasus menyangkut hal ini. Pertama, kasus suami yang berpaling dan tidak menyukai istrinya lagi. Kedua, kasus kesepakatan antara suami dengan istrinya. Ketiga, kasus si suami menceraikan istrinya. Yang kedua perdamaian sesama muslim dalam surat al Hujurat ayat 9 yang membahas tentang konflik antara sesama muslim, Wahbah az-Zuhaili menafsirkan, Apabila ada dua kelompok dari kaum Muslimin saling berseteru, menjadi keharusan bagi waliyyul amri (pemerintah, pemimpin) untuk mendamaikan dengan memberi nasihat, mengajak kembali kepada hukum Allah SWT, memberikan bimbingan, serta menghilangkan kesalahpahaman dan akar-akar penyebab perselisihan. Yang ketiga perdamaian dalam sosial ekonomi, dalam surat Al-A’raf ayat 85 yang membahas tentang kisah Nabi Syu’aib dan kaumnya. Menurut Wahbah az-Zuhaili, ayat ini berisi tentang perintah untuk menyembah Allah dan pengakuan ketauhidan dan kenabian Nabi syu’aib. Serta perintah untuk meninggalkan kecurangan, pengrusakan, dan perintah untuk tidak menyakiti orang lain. Kata kunci : Perdamaian, Sulhu, Tafsir Al-Munir

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 01 Nov 2024 13:57
Last Modified: 01 Nov 2024 13:57
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22443

Actions (login required)

View Item View Item