Mu'Nisah, Hazimatul (2024) MAKNA MAPPANRE TEMME TRADISI MAPPACCI DI KELURAHAN TASSILILU KECAMATAN SINJAI BARAT KABUPATEN SINJAI (STUDI LIVIN QURAN). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
REVISI HZMUNISA SIDANG.pdf Download (3MB) |
|
Text
REVISI HZMUNISA SIDANG.pdf Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil dari penulis melakukan penelitian lapangan yang merupakan kajian resepsi living Qur’an. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Tassililu kecamatan Sinjai Barat kabupaten Sinjai. Tujuan ini guna menganalisa bagaimana prosesi adat Bugis tradisi mappacci serta bagaimana makna dan fungsinya. Mappacci merupakan salah satu adat yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Bugis, yang dapat mengandung unsur doa dan nasihat yang berakar dalam prinsip-prinsip moral dan agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dalam studi living qur’an, menggunakan jenis penelitian lapangan. Dalam penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Mappacci dan Living Qur’an merupakan dua konsep yang berasal dari konteks budaya dan keagamaan yang berbeda, namun dapat dihubungkan melalui pemahaman tentang bagaimana tradisi dan keagamaan yang dapat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari dan praktik spiritual seseorang. Mappacci merupakan tradisi yang sangat penting dalam budaya Bugis, di mana proses ini tidak hanya melibatkan mempelai, tetapi juga keluarga dan kerabat dekat. Kelurahan Tassililu merupakan salah satu kelurahan yang berada di daerah kecamatan Sinjai Barat kabupaten Sinjai. Kelurahan Tassililu juga merupakan jalur penghubung antara kabupaten Goa dan Sinjai. Kelurahan Tassililu terdiri dari tujuh lingkungan yaitu terdiri dari lingkungan Kindang-Kindang, Lingkungan Kaluarang Daulu, Lingkungan Kaluarang, Lingkungan Hulo, Lingkungan Possongia, Lingkungan Kayutanang, dan Lingkungan Sapotoayya. Yang dimaksud dari Lingkungan disini ialah sebutan dari RW jika di Daerah perkotaan pada umumnya. walaupun belum ada sejarah yang pasti tentang tradisi mappacci, akan tetapi tradisi mappacci ini telah di warisi secara turun temurun dari nenek moyang, bahkan tradisi ini sudah ada dari sebelum agama islam dan kristen datang ke Makassar. Mappacci merupakan tradisi yang memiliki makna sakral dalam pernikahan suku Bugis. Upacara ini diawali dengan mappanre temme, yang berarti khatam al-Qur'an. “Mappanre temme merupakan salah satu rangkaian dari upacara mappacci. Seperti halnya upacara mappacci, mappanre temme juga dihadirkan oleh anggota keluarga saat calon pengantin dipandu oleh imam untuk mengkhatamkan al-Qur'an. Adapun temuan penelitian adalah 1) Mappacci diambil dari jenis sebuah daun yaitu daun pacci yang melambangkan sebagai kesucian dan kebersihan. 2) Penempatan daun pacci yang telah disesuaikan dengan stratifikasi sosial dari calon mempelai. 3) Melalui penelitian ini dapat mengetahui bahwa mappacci berkaitan dengan Living Qur’an. Kata Kunci: Mappacci, Living Qur’an, Adat, Masyarakat Bugis
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 09 Nov 2024 19:18 |
Last Modified: | 09 Nov 2024 19:18 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22758 |
Actions (login required)
View Item |