DINAMIKA PEMAAFAN PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI FATHERLESS DI PANTI ASUHAN WORO WILOSO SALATIGA

Septiani, Kiki Nisa (2024) DINAMIKA PEMAAFAN PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI FATHERLESS DI PANTI ASUHAN WORO WILOSO SALATIGA. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi KIKI (1) REVISI PAK REZA CETAK.pdf

Download (2MB)

Abstract

Septiani, K. N. (2024). Dinamika Pemaafan Pada Remaja Putri Yang Mengaami Fatherless di Panti Asuhan Woro Wiloso Salatiga. Tahun 2024. Skripsi, Salatiga: Program Studi Psikologi Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, S. Psi., M.Si Kata Kunci : Remaja putri, fatherless, dan pemaafan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika pemaafan pada remaja putri yang mengalami fatherless di Panti Asuhan Woro Wiloso Salatiga. Fokus penelitian ini adalah memahami bagaimana remaja putri yang mengalami ketidakhadiran sosok ayah memproses dan mengelola perasaan mereka terkait pemaafan, baik terhadap orang tua maupun diri mereka sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan wawancara mendalam. Data penelitian diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuh remaja putri yang memenuhi kriteria, observasi interaksi sehari-hari di panti, dan wawancara mendalam dengan dua peserta FGD untuk memahami pengalaman mereka terkait minimnya peran ayah. Analisis naratif digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tema dari data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fatherless berdampak signifikan pada emosional remaja putri, terlihat dari rasa marah, kecewa, dan kesedihan yang mengganggu kesejahteraan mental mereka. Pengalaman ini juga memengaruhi perkembangan karakter, sikap, dan perilaku sosial. Pemaafan muncul sebagai cara penting untuk mengatasi dampak negatif, meskipun prosesnya penuh tantangan. Setiap remaja putri menunjukkan dinamika pemaafan yang berbeda, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan respons mereka terhadap situasi yang dialami. Temuan penelitian menunjukkan bahwa remaja putri dengan kondisi fatherless yang lebih parah, durasi lebih lama, dan dukungan sosial kurang, mengalami kesulitan lebih besar dalam proses pemaafan. Mereka sering terjebak dalam perasaan duka dan kemarahan yang menghambat kemampuan untuk memaafkan. Sebaliknya, remaja dengan intensitas fatherless lebih rendah, waktu lebih singkat, dan dukungan sosial lebih baik, menunjukkan kemampuan pemaafan yang lebih tinggi dan cepat. Penelitian ini menekankan pentingnya faktor kunci seperti keintiman hubungan dengan sosok ayah sebelum mengalami fatherless, durasi dan intensitas pengalaman, serta dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial. Penerimaan diri juga berperan penting, di mana remaja yang mampu menerima kondisi mereka lebih cenderung berhasil menjalani proses pemaafan

Item Type: Thesis (Other)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 11 Nov 2024 17:35
Last Modified: 11 Nov 2024 17:35
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22799

Actions (login required)

View Item View Item