POLIGAMI DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF ZAINAB AL-GHAZALI AL- JUBAILI (Studi Kitab Tafsir Naẓārāt fī Kitāb Allāh)

Romadhona, Akhda Wilda Hidayatul (2024) POLIGAMI DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF ZAINAB AL-GHAZALI AL- JUBAILI (Studi Kitab Tafsir Naẓārāt fī Kitāb Allāh). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Akhda Wilda Hidayatul Romadhona.pdf

Download (2MB)

Abstract

Poligami saat ini menjadi perbincangan yang sangat hangat dan kontroversialdi berbagai kalangan. Kebijakan poligami banyak menuai pro dan kontra di masyarakat, khususnya dari kalangan Islam menolaknya atas dasar moral dan nilai agama. Poligami hanya boleh dilakukan dalam kondisi darurat dan hanya dikhususkan bagi orang yang membutuhkannya dengan syarat adil. Lebih dari itu, poligami bisa menjadi haram hukumnya ketika takut tidak adanya keadilan. Jenis penelitian ini yakni menggunakan library research (kajian pustaka) dimana sumber data primernya adalah kitab Naẓarāt fī Kitābillāh. Sementara sumber sekunder menggunakan berbagai literatur-literatur yang terkait dengan penelitian. Sedangkan dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode analisis tematik. Analisis tematik yang digunakan penulis merupakan analisis tematik tokoh, yang mana penulis menelisisk bagaimana cara mufassir dalam menafsirkan ayat, baik secara sosio histori maupun konteks keadaan yang terjadi. Adapun hasil penelitian ini yaitu: (1) Diskursus poligami dalam Al-Qur’an secara garis besar bukanlah salah satu tujuan dari pernikahan, poligami dalam AlQur’an juga tidak diperintahkan atau di anjurkan. Adil merupakan salah satu syarat yang wajib jika seorang suami ingin melakukan poligami. Ayat 3 dalam QS. AnNisa’ memberikan izin poligami dengan penekanan pada keadilan, sedangkan QS. An-Nisa’ ayat 129 menyoroti keterbatasan manusia dalam mencapai keadilan dengan viii sempurna.(2) Dalam pandangan Zainab QS. An-Nisa’ ayat 3 menjelaskan tentang hubungan antara poligami dengan anak yatim, Zainab memperbolehkan seorang suami untuk melakukan poligami dengan syarat adil. Sedangkan dalam menafsirkan QS. An-Nisa’ ayat 129 Zainab mengaitkannya dengan nasihat-nasihat seputar pernikhanyang menjadi salah satu upaya agar suami tidak dapat melakukan poligami. Sehingga apat ditarik kesimpulan bahwasanya dalam menafsirkan kedua ayat tentang poligami pun Zainab tidak selamanya terpacu pada kegiatan feminisnya. (3) Implikasi penafsiran Zainab dengan prakti wacana poligami saat ini pada dasarnya tidak semuanya relevan, karena tetap pada perinsipnya bahwa Zainab menafsirkan ayat poligami sesuai dengan kondisi yang terjadi di Mesir. Kata kunci: Al-qur’an, Poligami, Zainab al-Ghazal, kitab Naẓarat Fi Kitabillah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 11 Nov 2024 21:02
Last Modified: 11 Nov 2024 21:02
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/22845

Actions (login required)

View Item View Item